Kamis, 01 Maret 2012

Kuliner

Berwisata Kuliner di Jababeka Culinary Center
Menyantap makanan tidak hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan tubuh namun juga telah menjadi gaya hidup masyarakat perkotaan. Jababeka sebagai pengembang kota mandiri di tahun ini akan meluncurkan produk baru yang bernama Jababeka Culinary Center @Movieland. Sebagai kawasan kuliner yang terintegrasi dengan memadukan entertainment, wisata dan beragam masakan dari nusantara maupun internasional.
Suteja Sidarta, VP Business Development PT. Jababeka Tbk, mengungkapkan saat ini Jababeka tengah mengembangkan wilayah pengembangan baru yang mirip dengan konsep mega cluster yang mencakup area residensial dan komersial. Wilayah ini akan lebih asri dan hijau yang memiliki batas yang jelas dengan Jababeka lama. Di kawasan baru ini tentunya akan menjadi magnet untuk orang berbisnis dan berinvestasi, seperti adanya cluster Indonesia Movieland dan Medical City yang merupakan bagian dari kosep mega cluster Jababeka. Di kedua kawasan ini akan banyak dikembangkan peluang-peluang bisnis baru, antara lain culinary center, hotel, water park, theme park dan lain sebagainya.
Menurut Suteja, peluang bisnis sangat potensial karena dukungan populasi warga Kota Jababeka yang mencapai 600.000 jiwa, sebagai market tersendiri, belum ditambah dengan masyarakat sekitar. Apalagi di tahun 2012 ini akses pintu tol KM34,7 akan dibuka dan menghubungkan langsung Jababeka dengan Lippo Cikarang yang juga menjadi market secara tidak langsung. Karena waktu tempuh dari Jababeka dan Lippo Cikarang hanya 10 menit menggunakan kendaraan roda empat. “Jadi peluang sangat besar, pasar sangat besar, sehingga culinary center yang berlokasi di Movieland ini nantinya akan menjadi kawasan wisata kuliner antara Jakarta dan Bandung,” tegas Suteja kepada Cikarang Pos di Kantor Pemasaran Jababeka, Holywood Plaza.

Kawasan Kuliner Terintegrasi
Dalam kesempatan yang sama, Jerry Z Halim selaku pimpinan project investment mengungkapkan bahwa, Jababeka Culinary Center merupakan pengembangan kawasan kuliner terintegrasi, ini berdasarkan survey yang dilakukan kepada kalangan pengusaha di kawasan industri. Dari survey ini, ada 5 dari produk properti yang masih sangat potensial untuk digarap, yaitu mal, food & culinary, water park, theme park dan hotel. Dari kelima ini, food & culinary perlu dikembangkan terlebih dahulu. Alasannya adalah karena menyangkut 3 kebutuhan pokok manusia, sandang, pangan dan papan. Untuk itulah kami kembangkan culinary center.
Menurut Jerry, culinary center yang akan dibangun di lahan seluas 2,5 hingga 3 hektar ini nantinya ada dua konsep. Pertama, colony community, yaitu resto yang berdiri sendiri diikuti resto-resto dan café-café yang lain yang terintegrasi dalam satu kawasan, terletak didalam kawasan Movieland. Kedua, konsep semacam food court, konsep yang terintegrasi dan terdiri dari 32 food outlet dan 32 beverage outlet  dengan didukung entertainment facility seperti live music dan lain-lain.

Wisata Kuliner
Menyoroti kebutuhan culinary di setiap kota mandiri akan menjadi faktor kebutuhan yang utama. Karena makan bisa saja menjadi hobi atau gaya hidup dimana untuk bersantai orang lebih suka mencari tempat culinary. Nantinya diharapkan culinary center ini menjadi sarana untuk berwisata kuliner. Saat ini ada investor yang berminat mengembangkan food court dengan konsep life style dan entertainment, yang akan menjadi bagian dari wisata kuliner. Apalagi kalau dilihat penikmat masakan ini berasal dari beragam suku bangsa, sehingga berbagai menu nusantara dan internasional akan dihadirkan, seperti Japanese Resto dan Korean Resto yang mendukung banyaknya kalangan ekspatriat Jepang dan Korea di Cikarang. Begitu juga dengan menu tradisional dan Chinese food yang menjadi buruan masyarakat lokal. “Saat ini memang sudah banyak resto-resto yang menyajikan berbagai menu di Kota Jababeka, namun khusus untuk kalangan middle up akan diramu di culinary center,” ungkap Jerry.
Dari penuturan Jerry, saat ini sudah ada penjajakan dengan beberapa investor dalam tahap pematangan konsep dan bentuk kerja samanya untuk konsep colony community. Di sini kami akan libatkan investor-investor yang sudah memiliki brand, salah satunyan investor yang masuk dalam entrepreneur of the year dan memiliki resto waralaba yang sudah merangkul banyak brand. Sedangkan untuk konsep food court, kami yang akan membangun gedungnya, dan investor tinggal mengisi. Namun disyaratkan untuk 32 food outlet yang ada harus menyajikan menu masakan yang berbeda. Sebenarnya di area Movieland sendiri sudah berdiri restaurant yang dikenal masyarakat, seperti Bakmi Grand Kelinci, dan akan menyusul Bumbu Desa serta Mang Kabayan yang di pertengahan tahun ini akan operasional. Juga akan masuk restoran Jepang yang lokasinya di sebelah Bumbu Desa.
Melihat budaya makan bagi masyarakat Indonesia yang sangat kuat, Jerry berkeyakinan bahwa industri makanan yang dikemas sebagai wisata kuliner di Kota Jababeka akan berkembang sangat pesat. Apalagi didukung pengembangan kawasan residential, commercial dan industrial yang terus dilakukan. Nantinya Kota Jababeka bisa menjadi tujuan turis untuk berwisata kuliner, selain berinvestasi atau berbisnis di kawasan industri. (adv)

Untuk info lebih lanjut hubungi:  Jerry Halim HP. 081584612973

0 komentar:

Posting Komentar