BERIKLAN HUBUNGI 081315055523

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 01 Januari 2012

Pendidikan

Yayasan Pendidikan Islam Nurrahim Menawarkan Standar Pendidikan Islami
Menjelang tahun pelajaran 2012/2013 tampak beberapa sekolah sudah mempersiapkan penerimaan siswa baru.   Strategi dan cara digunakan untuk mendapatkan siswa baru. Namun sebagai orang tua yang ingin menyekolahkan putra-putrinya dituntut untuk selektif dalam menentukan sekolah. SMP Islam Terpadu Annur bisa menjadi pilihan sekolah bagi putra-putri Anda.
SMP Islam Terpadu Annur yang berada di bawah Yayasan Pendidikan Nurrahim adalah Sekolah Islam Terpadu Nasional Plus yang menawarkan standard pendidikan yang Islami,  kurikulum Nasional secara terintergrasi dipadukan dengan nilai-nilai Islam. Sekolah ini didirikan tahun 2008, yang terletak di tengah pemukiman Cikarang Baru.
Para Pendiri sekolah mempunyai komitmen yang kuat untuk menerapkan Islam secara kaffah, dalam hal ini menempatkan Al Qur'an dan As Sunnah sebagai 'inti' dan pedoman serta sumber 'yang tertinggi' dari segala ketrampilan, ilmu pengetahuan dan kemampuan akademis dengan Pendidikan Global pada generasi yang akan datang.
Sekolah yang berdiri di atas tanah 2000 meter persegi ini menawarkan konsep pendidikan yang baik untuk membentuk generasi unggul dalam Imtaq dan Iptek berbekal akhalakul karimah. Untuk memudahkan proses belajar mengajar setiap kelasnya diisi hanya 30 orang siswa yang dipisahkan antara siswa laki-laki (ikhwan) dan wanita (akhwat).
Ibu Tuti Turmiati S.Pd Kepala SMPIT Annur mengungkapkan, selain menggunakan kurikulum nasional kita juga memberikan pendidikan tambahan muatan lokal kepada siswa, diantaranya adalah pendidikan Qur’an. Siswa kita berikan pelajaran hafalan Quran, membaca dan penulisan bahasa Arab dimana tujuannya untuk membentengi anak dari pengaruh buruk.
“Sementara dari sisi pengembangan diri, kita menambahkan program ko-kurikuler salah satunya mentoring. Setiap 12 sampai 15 siswa memiliki guru mentor atau yang disebut dengan Murobbi. Murobbi ini merupakan orang tuanya siswa dalam menuntun memahami hidup di bawah nilai-nilai Islam. Dimana siswa bisa curhat tentang ibadah dan segala hal dalam kehidupan siswa. Kegiatan ini bagian dari kurikulum yang dilaksanakan sepekan sekali. Kita juga melaksanakan pembiasaan ibadah, program ini mengajak siswa 24 jam bersama Rossulallah seperti apa. Siswa diberikan buku khusus untuk memantau kegiatan beribadah,” ungkap Tuti
Di SMP Islam Terpadu Annur, siswa juga diberikan pembinaan minat dan bakat seperti olah raga basket, sepak bola dan bela diri Taekwodo. Di bidang teknologi siswa bisa memilih ekstrakurikuler tata busana, tata boga dan elektronika.
Meski sekolah ini terbilang masih baru namun SMP Islam Terpadu Annur sudah mencetak siswa berprestasi di bidang sain, dengan menjuarai Olimpiade Studi Islam & Matematika tingkat nasional di Jakarta. Ferlianti Ratna Julinar kelas 8 meraih juara I menyisihkan 652 siswa lainnya.
Selain SMP Islam terpadu Yayasan Pendidikan Nurrahim juga meyelenggarakan pendidikan tingkat SD IT,  Kelompok Bermain dan Taman Kanak-kanak Annur. SD Islam Terpadu Annur yang digawangi oleh Kepala Sekolah Ibu Nurhayati juga telah banyak meraih prestasi bagi siswa-siswinya. Prestasi yang pernah diraih antara lain juara 2 lomba merakit robot eskavator se-Jabotabek, juara umum lomba Calistung tingkat Kecamatan Cikarang Pusat dan Peringkat IV Internasional Math Competitition untuk wilayah DKI dan Jawa Barat.
Keunggulan SDIT Annur menurut Ibu Nurhayati, sekolah kami sudah terdaftar di Jaringan Sekolah Islam Terpadu dan pada tahun Pelajaran 2011/2012 sudah diperkenalkan konsep sekolah Bilingual.  
Untuk KB dan TK Islam Annur memiliki fasilitas gedung sekolah yang representatif dengan ruang ber-AC. Murid di sekolah ini akan diberikan perhatian, perlakuan dan menu pembelajaran yang tepat bagi usianya, disajikan melalui konsep “play to learn’ dengan metode pembiasaan, pendekatan, individual, klasikal serta keteladanan sehingga diharapkan dapat membentuk pribadi yang taqwa mandiri dan bertanggung jawab. (adv/im)

PENDIDIKAN KREATIF Mendobrak Kurikulum Kaku

Oleh Lukas Teguh Jatmiko

Pembelajaran pendidikan formal di banyak sekolah kita saat ini terasa menjemukan, kering dan kaku, bukan hanya bagi para murid tetapi juga bagi banyak guru. Proses pembelajaran yang seharusnya menggembirakan dan kreatif bagi para pembelajar (murid dan guru) sering dilakukan secara monoton oleh tuntutan kurikulum yang “kejar tayang administratif” dan tidak kreatif. Nilai yang seharusnya merupakan suatu bentuk apresiasi kreativitas proses pembelajaran kini telah menjadi tujuan akhir dari pembelajaran yang tidak bernilai.
Kreativitas guru ataupun murid dalam proses pembelajaran seringkali tidak menjadi bagian integral yang diperhitungkan dalam sebuah proses pembelajaran. Tidak jarang terjadi, nilai rapor di banyak sekolah merupakan hasil rekayasa nilai yang tidak berdasarkan pada nilai proses pembelajaran para siswa demi “prestise” tertentu sekolah tersebut; atau malah sebaliknya, nilai-nilai itu sangatlah ekstrim karena tidak mempedulikan kreativitas proses pembelajaran para murid. Secara nasional kita telah sering dihebohkan dengan aktualitas pendidikan kita, demi nilai rapor atau ijazah, banyak sekolah merekayasa nilai dengan menistakan proses pembelajaran dan hakikat pendidikan itu sendiri. Nilai-nilai itu selain sangat kering akan nilai (values) dan kreativitas, juga merupakan bentuk ketidakberadaban kreativitas dalam dunia pendidikan kita.
Kalaupun ada murid ataupun guru yang kreatif, seringkali ketika ditelisik, kreativitasnya itu tidak dilahirkan di proses pembelajaran formal sekolah mereka. Kreativitas tersebut lebih merupakan keberminatan bakat dan kemampuan di luar sekolah, contohnya saja Rendy Rega Alfian. Ia mewakili Indonesia dalam lomba disain grafis Internasional di London baru-baru ini dan mendapat penghargaan di urutan 9 dari 28 perwakilan negara. Ia mengembangkan keberminatan dan kemampuannya di rumah orang tuanya yang sederhana, dan di sela-sela kesibukannya membantu ayahnya mencari rumput untuk ternaknya. Dari aktualitas ini, kita juga sadar bahwa banyak sekolah belum mampu memfasilitasi keberagaman kreativitas para pembelajarnya dalam disain kurikulum pendidikan kreatif sekolah mereka. Hal ini tentu menjadi peluang dan tantangan bagi sekolah-sekolah futuristik. Mengapa?
Saat ini kreativitas menjadi tuntutan yang mendorong terjadinya suatu kemajuan dan perubahan, inovasi dan penemuan-penemuan ataupun pengembangan. Dengan kreativitas segala sesuatu dapat dikreasikan dan dapat diproduksi sehingga karya-karya estetik inovatif mewarnai kebudayaan kita. Karena pengaruhnya yang begitu besar, kreativitas kini menjadi industri kreatif.  Bahkan kini segala sesuatu yang bersifat produktif sering dikaitkan dengan kreativitas seperti ekonomi kreatif, pendidikan dan pembelajaran kreatif, belajar kreatif, kurikulum kreatif, budaya kreatif, komunitas anak kreatif dan sebagainya. Kreatifitas nampaknya kini akan menjadi pilar kebangkitan generasi zaman ini dan kebangkitan bangsa ini untuk berprestasi dan berapresiasi secara global.
Sekolah-sekolah kita saat ini perlu mendisain dan mengaktualkan kurikulum pendidikan integratif-kreatif dalam implementasinya untuk meretas kekakuan kurikulum yang diterapkan saat ini. Kurikulum yang kreatif bukan hanya mewadahi dan mengarahkan kreatifitas dalam proses pembelajaran, tetapi juga menyiapkan dan menjembatani para pembelajar untuk menjadi generasi kreatif sesuai tuntutan zamannya. Dalam kurikulum pendidikan kreatif ini para pembelajar dilatih sedini mungkin untuk mengembangkan daya cipta (kreatif), daya rasa (apresiatif) dan daya karsa (aktif). Dalam ketiga daya inilah kreativitas dan karakter pembelajaran dan pendidikan di sekolah akan syarat dengan nilai (values) bukan syarat manipulasi dan rekayasa nilai (angka) raport.
Sekolah sebagai komunitas cerdas merupakan partner stategis bagi keluarga dan masyarakat dalam menyiapkan generasi yang siap berkotribusi bagi kemajuan keluarga dan masyarakat. Maka dalam konteks ini integrasi kurikulum sekolah, keluarga dan masyarakat hendaknya menjadi dasar bagi pemerintah dalam mendisain kurikulum nasional yang kreatif. Tentu saja sebagaimana dituntut dalam implementasinya, kurikulum pendidikan kreatif hendaknya mencerminkan aspek, yaitu: connecione atau kesadaran yang muncul ketika mengamati, mempelajari atau memahami segala sesuatu, orisinalitas atau keaslian dalam pengembangan suatu kreativitas, dan perspektif majemuk atau melihat segala sesuatu dari berbagai sudut sehingga terbentuk kreativitas yang komperehensif untuk meng-combine, reverse, eliminate, alternate, twist dan elaborate.
Maka demi terekspresinya pendidikan kreatif, baik keluarga, sekolah ataupun komunitas-komunitas masyarakat hendaknya siap menjadi setia mitra pendidikan bagi anak-anak mereka, dan menjadi tempat aktualisasi produktif bagi mereka untuk belajar, bermain dan berlatih dalam aneka kreativitas mereka, betapapun hal itu nampaknya sederhana. Jika tidak demikian, anak-anak kita akan menjadi generasi konsumtif, pasif dan imitatif. Mari kita ciptakan ruang kreatifitas bagi anak-anak kita dalam keluarga, sekolah dan masyarakat dengan berbasis pada kebijaksanaan kurikulum kehidupan.
Penulis adalah seorang praktisi aktif dunia pendidikan, trainer Pendidikan Integratif Excellency Educator dan anggota Komunitas Anak Kreatif dan Inovatif (KAKI).

Care For The Nation & BPR DMG Melahirkan Wirausahawan

Kegiatan wirausaha  bisa diciptakan semenjak usia remaja. Apalagi jika di usia remaja atau masa sekolah mereka dibekali dengan ilmu kewirausahaan. Untuk mencapai karir kewirausahaan, kita harus berani menempuh resiko dan tantangan. Setidaknya dengan kewirausahaan masyarakat bisa membantu perekonomian dengan menyediakan lapangan pekerjaan. Pendidikan kewirusahaan juga penting diberikan untuk bagaimana memulai usaha atau bagaimana menjawab tantangan dan memanfaatkan peluang usaha
Seperti halnya yang dilakukan Care For The Nation dan BPR Multi Guna dalam memberikan pengetahuan tentang pelatihan kewirausahaan kepada murid SMK Yapin 02 Setu. Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan di Aula Sanggar Kkegiatan Belajar Desa Telajung Cikarang Barat.  Pelatihan  ini  diikuti oleh 250 orang peserta.
Menurut Riwandari Juniasti Direktur Utama BPR Dana Multi Guna, kegiatan Care For Nation disini bertujuan untuk menciptakan anak-anak yang bermental juara dan bermental wirausaha. Kita mengharapkan anak-anak di sekitar Setu dan siswa SMK Yapin ini mau berwirausaha. Karena dengan berwirausaha kita bisa membuka lowongan pekerjaan, kalau hanya menjadi karyawan tidak ada sesuatu yang dibuka untuk masyarakat sekitar sini.
“ Sementara itu fungsi BPR Dana Multi Guna menjembatani antara Care For Nation dengan sekolah di Kabupaten Bekasi. Selain itu juga kami akan memberikan bantuan dana modal usaha maksimal Rp. 500.000 kepada siswa yang nantinya terpilih menjadi wirausahawan. Disini kita mengharapkan siswa bisa berfikir dan menciptakan ide-ide kreatif dalam melihat peluang usaha,” jelas Riwandari.
Riwandari juga mencontohkan beberapa siswa sekolah yang telah berhasil melaksanakan kegiatan wirausaha dengan penghasilan Rp. 4 Juta perbulan dengan berjualan bensin eceran. Sebagai motivasi, selain mereka diberikan bimbingan dan pelatihan mereka juga disuguhi pemutaran film untuk memberikan motivasi dan semangat berwirausaha.
Suminta Kepala SMK Yapin  berharap dengan pelatihan kewirausahaan ini siswanya dapat berfikir modern. Dengan adanya kegiatan ini merupakan langkah awal untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang berjiwa enterpreuneur. Kami juga berharap kegiatan ini bukan hanya hari ini tetapi bisa berkesinambungan. (im) 

James Gwee CIPTAKAN GENERASI BERMENTAL JUARA

Menurut data Badan Standar Nasional Pendidikan, setiap tahun jumlah lulusan SMU/SMK sederajat sebanyak 1.450.498.  Dari jumlah di atas berdasarkan statistic ILO Jakarta pada tahun 2002 ada 34% lulusan SMU/SMK sederajat yang menganggur. Ini menjadi bom waktu yang menunggu waktu untuk meledak. Padahal para lulusan ini memiliki potensi untuk menjadi wirausaha sehingga dapat membuka lapangan kerja baru. Berikut petikan wawancara Cikarang Pos dengan James Gwee, seorang trainer dan penulis buku, yang kini aktif dalam Program Care For The Nation.

Apa latar belakang Program Care For Nation yang memberikan pelatihan wirausaha kepada siswa SMU/SMK?
Awalnya training-training yang biasa saya jalankan untuk kalangan eksekutif dengan cara yang sederhana namun efektif, kita coba terapkan juga kepada remaja dengan model yang sama cuma dikemas untuk remaja  ternyata juga efektif. Pelatihan diberikan kepada remaja yang memiliki potensi tetapi dari kalangan kurang mampu dan tidak punya kesempatan.Saya berbicara dengan klien saya yang juga para pengusaha yang perusahaannya memiliki program CSR. Jadi dana sudah tersedia, teman-teman sudah sehati tinggal kita kemas, kemudian mencari trainer-trainer-nya.

Apa tantangan memulai program ini?
Tantangan yang paling besar adalah kita harus mencari sekolah-sekolah atau tempat di Jakarta atau luar Jakarta untuk mengumpulkan anak-anak SMU dalam membantu penyelenggaraan pelatihan. Sekolah hanya menyediakan tempat, dan  biayanya free. Yang terpenting ada pihak yang ingin menyelenggarakan kegiatan ini, kita hanya datang memberikan training.

Kegiatan training ini fokusnya apa saja?
Kami fokus di tiga hal  yaitu: 1. Sikap Mental seorang juara, setelah dia keluar dari pelatihan dia termotivasi dari seorang yang biasa saja menjadi seorang juara. Bukan juara dalam sekolah atau olah raga tetapi juara untuk dirinya sendiri. Mereka sudah tahu pola untuk sukses, selama ini banyak orang ingin sukses tetapi dia tidak tahu pola agar sukses.
2. Sudah memiliki ketrampilan dasar  untuk bisa berkomunikasi sampai bisa berbicara di depan umum. Banyak anak bisa berbicara tetapi tidak bisa berkomunikasi, sehingga apa yang ia sampaikan tidak ada yang paham. Terkadang karena cara komunikasi kurang menyenangkan, maka usulan yang baik tetap ditolak atau niat yang baik dicaci maki.
3. Dasar-dasar berwirausaha, sehingga diharapkan keluar dari pelatihan siswa SMU/SMK  ini memiliki, pertama, semangat untuk jadi juara dan sudah tahu bagaimana caranya. Kalau dia diterima kerja di kantor dengan sikap yang berbeda, cara kerja berbeda karena dia lebih bersinar sehingga diperhatikan oleh atasan dan karirnya melejit. Kedua, jika dia tidak diterima kerja  di perusahaan, minimal sudah punya dasar-dasar berwirausaha sehingga dia tidak stress, tidak khawatir dan tidak jatuh atau patah semangat karena dia sudah tahu bagaimana hidup dengan berwirausaha.

Apakah mereka diharapkan menjadi leader?
Menjadi leader untuk kehidupannya sendiri, untuk menjadi leader itu bukan tujuan mereka. Seorang anak menjadi leadership biasanya dari bakat alami. Peserta training diarahkan agar dapat melakukan sesuatu yang lebih dari orang lain atau bisa lebih berprestasi dari pada orang lain. Training yang diberikan prakstis saja, kalau tidak bisa bekerja maka bisa membuka usaha kecil-kecilan.

Wirausaha tersebut dalam bentuk apa saja?
Wirausaha itu dalam bentuk produk dan jasa. Ada adik-adik yang ikut program kami seperti dagang bakso, makanan dan kerajinan tangan. Juga membuka jasa seperti reparasi komputer. Tergantung melihat peluang pasar yang ada.

Apakah training juga mengarah ke pengembangan skill?
Untuk pelatihan ini waktunya sangat terbatas , kita hanya tanamkan pemicu, tertanam didirinya bahwa belajar itu penting. Karena tidak mungkin kita melengkapi seseorang dengan seluruh skill yang dibutuhkan dalam hidupnya. Dia akan sadar jika belajar maka prestasi saya akan baik. Kadang-kadang anak-anak di sekolah belajar itu menjadi beban. Kita akan trigger mereka untuk watak  dan presepsi yang berbeda tentang belajar.

Kendala apa saja yang dialami para siswa dalam membangkitkan semangatnya?
Problem yang paling besar sebelum mereka ikut adalah mata dan pikiran mereka belum terbuka. Mereka mengatakan, keluarga saya begini, lingkungan budaya saya begini. Saya mau sukses tetapi saya tidak punya modal. Setelah dia ikut pelatihan satu hari saja mereka akan terbuka, untuk sukses ada modal semangat, modal ketrampilan dan modal watak positif. Meski tidak punya modal uang, tetapi punya modal ide, siap kerja keras, pantang mundur dan mau belajar. Bahwa mereka akan sadar jika uang bukan segala-galanya, dan sadar punya banyak sekali modal.

Di Cikarang banyak lulusan SMU yang maunya kerja di pabrik, padahal peluang usaha banyak. Faktor apa penyebabnya?
Karena di sekolah mereka diorientasikan setelah lulus akan dapat kerja. Kalau tidak dapat kerja, maka kebingungan . Tidak diorientasikan kepada mereka bahwa 30% akan mendapat pekerjaan, sedangkan 70 % siap menganggur. Dan kalau menganggur harus bagaimana. Maka yang harus dilakukan adalah  juga mempersiapkan mereka berwirausaha. Mereka diberikan pelatihan singkat cukup 2 minggu baik dari sekolah dan instansi lain seperti perusahaan di kawasan industri. Setelah dia keluar mereka tidak kebingungan lagi, karena sudah memiliki ketrampilan buka usaha, seperti program pelatihan yang kami lakukan ini.

Apakah Anda bersedia memberikan training di Cikarang?
Saya sudah siap dari dulu, tinggal atur waktu, siapkan anak-anaknya. Kami menargetkan 100.000 anak dalam 5 tahun, sekarang baru 4 bulan sudah 8.000 anak. (kr)

JABABEKA INNOVATION CENTER MENGEMBANGKAN CLUSTERbINDUSTRI KOMPONEN OTOMOTIF

Utama H. Padmadinata, selaku pimpinan Jababeka Innovation Center (JIC) mengungkapkan, JIC pada dasarnya ingin membangun usaha-usaha baru dan mengembangkan usaha-usaha yang telah ada. Berhubung JIC memiliki keterbatasan, maka ada yang menjadi skala prioritas. Prioritas pertama adalah industri komponen otomotif khususnya sepeda motor, kemudian yang kedua industri kreatif, karena di kawasan Jababeka ada fasilitas ICT Training Center yang dapat digunakan untuk menunjang kegiatan industri kreatif.
Pada dasarnya JIC ingin membangun image bahwa Jababeka memberikan dukungan untuk pembentukan usaha-usaha baru. “Kita harapkan nanti ada kluster tentang industri otomotif dan industri kreatif. Kita juga melihat 3000 ribuan industri di Cikarang tentu saja membutuhkan dukungan, maka prioritas yang ketiga adalah kita harus bisa membuka peluang-peluang usaha baru  terutama IKM untuk men-support industri-industri yang ada di sini,” ujar Utama.
Menurut Utama, tentu saja JIC membutuhkan mitra, seperti dalam industri otomotif mitra JIC adalah Yayasan Darma Bakti Astra (YDBA). Saat JIC dicanangkan dan kita mengadakan roadshow ke kementerian perindustrian, kementerian koperasi, Pemprov Jawa Barat untuk memberitahukan bahwa kita memiliki program ini, dan ternyata programnya sama denga YDBA.
Untuk implementasinya, dalam program cluster industri komponen otomotif JIC sudah mendapatkan 2 pengusaha yang sudah membeli lahan di Jababeka. Pada prinsipnya JIC ingin pengembangan usaha tadi didasari pada kepentingan bisnis. Dalam satu cluster ada rantai nilai, supply change atau value change yang mutlak diperlukan. Jadi dua usaha itu, yang satu cikal bakal teaching factory untuk memberikan bimbingan, dan kedua penyedia materialnya.
Selanjutnya JIC akan roadshow bersama YDBA untuk mengajak pelaku industri otomotif yang dapat menarik supplier-nya masuk juga ke dalam satu cluster. Keuntungannya, pertama para supplier  dapat berkumpul menjadi satu, dan kedua jika perlu bimbingan dapat diperoleh di teaching factory yang dibangun terutama untuk peningkatan SDM. Kemudian akan ada kemudahan untuk mengontrol kualitas, kemudahan mengambil hasil produksi, sehingga akan lebih efisiensi. Juga jika ada keterbatasan peralatan, maka melalui kerjasama dengan kementerian perindustrian akan mendapatkan peralatan yang cukup, sehingga tidak perlu investasi lagi di peralatan.
Para pelaku usaha yang akan ditarik ke dalam cluster diutamakan usaha yang sudah berjalan, karena mereka sudah memiliki pasar, manajemen, proses produksi, system inventory dan lain sebagainya. Tahap awal ini diprioritasnya untuk industri yang sudah ada, namun demikian kementerian perindustrian mengharapkan ada pembinaan untuk new comer. Untuk itu JIC mencari solusi agar pengusaha yang baru tadi ada kegiatan yang disebut inkubator, yang memang sulit dijadikan satu dengan teaching factory, karena pembinaannya harus lebih intensif lagi. (kr)

PROSPEK INDUSTRI OTOMOTIF TAHUN 2012

Dalam sebuah business forum yang berlangsung di President Executive Club Kota Jababeka, A.K. Hadi Direktur PT. Astra Otoparts Tbk. menyampaikan, proyeksi pertumbuhan pasar otomotif di Indonesia sangat besar sekitar 14,6 % menjadi terbesar di Asean menggeser Thailand yang hanya 9,3%, jika mampu menjaga momentum pertumbuhan makro ekonomi dan regulasi termasuk perpajakan.
Untuk prediksi produksi dan penjualan kendaraan roda 4 akan meningkat 10% setiap tahun, sedangkan untuk kendaraan roda 2 akan meningkat 15% setiap tahun. Menurut A.K. Hadi pada tahun 2011 produksi kendaraan roda 4 sebesar 820.000 unit, untuk penjualan domestik sebesar 830.000 unit dan ekspor 100.000 unit. Sedangkan untuk kendaraan roda 2 produksi sebanyak 7,5 juta unit, dengan penjualan domestik 7,48 juta unit dan ekspor 65.000 unit. Potensi pasar dalam negeri sangat besar, ada sekitar 30 juta penduduk dengan ekonomi kelas menengah.
Meski pangsa pasar sangat besar, namun industri otomotif dalam negeri menghadapi banyak kendala, antara lain: row material yang belum digarap, minimnya infrastruktur pendukung industri dan pengembangan R&D yang belum berjalan. Pengembangan R&D ini mencakup technical center yang baru dibuat, EDC (engineering development center) dalam tahap perencanaan, belum termasuk tenaga ahli dan biaya investasi yang sangat besar. Padahal kedepan industri otomotif akan mengikuti future mobility trend yang memperhatikan safety mobility, green product dan life style.
Di tahun 2012 ini meski prospek industri otomotif masih bagus, namun perlu diwaspadai kondisi ekonomi Eropa yang bisa saja terus memburuk. Akibatnya akan banyak bank yang selektif menyalurkan kreditnya, tentu saja Indonesia akan terkena dampaknya, karena daya beli bisa menurun. Namun demikian masih ada peluang lain di bisnis otomotif, yakni bisnis after market seperti service atau jasa perawatan dan perbaikan akan tetap bagus ke depan.

BISNIS OTOMOTIF 2012
PERANG TIPE BARU
Prospek Bisnis Otomotif tahun 2012 dipastikan akan terus naik ke angka yang lebih signifikan, dengan asumsi permintaan pasar cenderung naik ini bisa dilihat dari kalender penjualan di akhir tahun 2011. Dalam memasuki pasar 2012 masing – masing produk baik jenis mobil maupun sepeda motor akan bersaing secara ketat dan dimungkinkan untuk menembus pasar akan terjadi perang tipe baru.
Diakui oleh beberapa  Dealer Showroom Resmi di Cikarang  bahwa permintaan pasar khususnya tipe baru dan pilihan warna tertentu masih diburu oleh calon pembeli. Tjatursas Karnadjaja, PIC JG Motor  Cikarang yang ditemui Cikarang Pos menyampaikan bahwa  kawasan industri  Cikarang merupakan pasar yang strategis karena industri baru  terus tumbuh dimana  akan diikuti juga oleh kebutuhan masyarakat terutama kebutuhan alat transpotasi. Adanya tingkat kemacetan yang terjadi, kenyamanan kendaraan umum yang belum maksimal dan peningkatan pendapatan akan mendorong sepeda motor menjadi alat transportasi yang efektif.
 “Dalam melengkapi permintaan pasar tersebut selain meningkatkan pelayanan, Yamaha memasuki 2012 akan meluncurkan tipe – tipe baru yang ramah lingkungan dengan konsumsi bahan bakar yang lebih hemat. Sementara kecenderungan pasar memilih warna yang  beda (revolusioner) akan terus dipertahankan. Rata-rata untuk tipe sport seperti New Vixion dan Byson memiliki peminat yang cukup tinggi,  untuk indent dipastikan tidak terlalu lama,” demikian tutur Tjatursas. (kr/yd)

SUNARTI Hijaukan Bumi Cikarang

Program penghijauan atau biasa yang disebut Go green bukan saja bisa dilakukan oleh pemerintah atau perusahaan-perusahaan besar saja. Penghijauan bisa dilakukan setiap orang asalkan kita punya keinginan untuk menghijaukan bumi ini. 
Terinspirasi oleh mimpi ingin memiliki rumah yang di sekelilingnya ditanami oleh pohon-pohon yang rindang dan tanaman  hijau, Sunarti bersikeras untuk mewujudkan mimpi itu.  Sekitar tahun 2002 ibu yang memiliki 11 cucu ini membeli sebidang tanah di daerah Hegar Mukti Cikarang Pusat dengan luas  2200 meter persegi. Namun baru sekitar tahun 2011 tanah itu ditata dan ditanami pohon.
Dari sebagian tanah itu sekarang sudah terlihat area penghijaun yang asri. Sunarti menanam ratusan jenis pohon berbuah, tanaman hias dan tanaman obat. “Beragam jenis tanaman ada di sini, saya agak bingung menghitungnya karena banyak jenis tanaman. Dari  pohon mangga saja di area ini ada sekitar sembilan jenis mangga. Belum lagi tanaman seperti Srikaya, Belimbing, Jeruk nipis, Jambu dan Nangka,” ujar Sunarti.
Sunarti menambahkan, saya juga menanam jenis tanaman hias dari berbagai jenis seperti Gelombang Cinta, Kamboja Jepang dan Adenium. Sementara untuk tanaman air ada pohon Lotus, Melati air dan Bambu Jepang. Tidak lengkap kiranya di area ini jika tidak ada pohon rempah dapur dan tanaman obat-obatan. Makanya, ibu yang hobi membaca buku tanaman ini melengkapinya dengan tanaman Temu Kuning, Temu Putih, Giring, Daun Sendok, Bangle, Benahong, Kecipir dan Sambung Nyawa.
Tanaman yang ada di halamannya ini tidak semuanya didapat dari membeli, terkadang Sunarti  jika pulang kampung ada saja jenis tanaman yang dibawanya untuk ditanam. “Ada beberapa jenis pohon yang saya ambil dari kampung halaman karena jenis pohon ini sulit ditemukan di Cikarang, makanya saya ambil dan saya tanam di sini,” kata Sunarti.
Untuk me-melihara dan memperbanyak tanamannya ini Sunarti dibantu oleh karyawannya. Setiap pagi dan sore tanamannya di kontrol.  Dari beberapa jenis tanaman pohon ini yang memiliki nilai ekonomis sebagian dijual oleh Sunarti. Terkadang ada juga para pedagang tanaman menyambanginya untuk membeli tanama.
Tidak puas hanya di situ, Sunarti memiliki mimpi kedepan untuk menjadikan halaman rumahnya ini seperti di Bali. Dimana Landscape halaman dan tanamannya seperti di Bali. “Semua orang bisa melakukan apa yang saya lakukan sekarang ini. Tidak harus memiliki area yang luas untuk menciptakan halaman yang asri yang terpenting adalah keinginan kita untuk menjadikan bumi ini hijau,”  pungkasnya. (im)

Hj. Ida Nurfadillah Sukses di Karir & Keluarga

Keberhasilan seorang perempuan dalam karirnya tidak harus melupakan kodratnya sebagai seorang istri dalam rumah tangga. Keberhasilan karir harus ditunjang dengan keharmonisan rumah tangga. Kita tidak boleh melupakan kodrat sebagai istri yang berada dibawah kendali suami. Filosofi inilah yang dianut oleh Hj. Ida Nurfadillah seorang penggagas sekolah Islam di Cikarang Baru, Kota Jababeka.
Berangkat dari tidak adanya sekolah Islam di Kota Jababeka. Hj. Ida mendirikan sekolah taman kanak-kanak Islam di perumahan Cikarang Baru Kota Jababeka bersama dengan tiga orang temannya. Dengan tujuan anak-anak dari semenjak dini bisa diajarkan akhlak yang baik dengan bisa menghafal doa pendek.
Semangat dan kejeliannya melihat peluang dunia pendidikan, mendorong yayasannya berkembang hingga sekarang. “Padahal kami tidak memiliki latar belakang dan pengalaman mendirikan sekolah, tetapi dengan kuasa Allah sekolah kami berkembang pesat hingga saat ini,” ungkap Ibu Ida.
“Sekolah kami dulu tidak seperti sekarang, hanya menempati ruko gratis dari pihak pengembang Jababeka, kami coba mendirikan sekolah taman kanak-kanak Islam Annur dan saat itu muridnya hanya 25 orang,” kenang Ida.
Seiring dengan waktu sekolah yang dimilikinya terus berkembang dari tingkat Play Group hingga tingkat SMP, bahkan berencana ingin membuka Sekolah Menengah Atas dalam waktu dekat ini. Dan yang menarik pada awal tahun 2012 ini yayasannya membuka penitipan anak “Annur Day Care”.
Selama 10 tahun berkecimpung di dunia pendidikan ibu empat orang anak ini disibukkan dengan aktifitasnya sebagai Ketua Harian Yayasan Pendidikan Islam Nurrahim. Sebagai seorang istri dan memiliki keluarga Ida juga bisa mengatur keharmonisan rumah tangganya. Forum diskusi dengan suami terkadang dimanfaatkan untuk bertukar pikiran. “Pada saat liburan terkadang kita juga berdiskusi dengan suami tentang perkembangan sekolah” pungkasnya. (im)

ANGEL Enjoy Kerja di Hotel

Saat ini kaum hawa hampir sejajar dengan kaum adam. Tidak ada lagi persepsi bahwa perempuan dalam berkarir harus berada di bawah kaum pria. Banyak pemimpin dunia saat ini dipimpin oleh seorang perempuan yang tangguh. Perempuan di dunia juga banyak yang sukses seperti halnya pria.
Kesejajaran gender ini juga dijalani oleh Angel Lesmana. Gadis mungil kelahiran 4 Mei 1987 ini melihat peran perempuan tidak harus kalah dengan pria dalam menggapai impian dan karir. “Semua perempuan mampu mengejar mimpi-mimpi mereka dan meraihnya. Tunjukkan kepada dunia bahwa kami mampu, tanpa harus mengesampingkan kodrat sebenarnya sebagai seorang perempuan,” ujar Angel.
Sebelum bergabung di Grand Zuri Hotels Jababeka, Angel mengikuti program internship sebagai Public Relationship Officer di Sahid Jaya Hotels Lippo Cikarang pada tahun 2008. Dan pada pada tahun 2010 mulai bekerja di Grand Zuri Hotels. Saat ini posisi yang diemban sebagai Executive Secretary.
Bekerja di dunia perhotelan sebagian orang memandang dengan presepsi negatif, hal itu sedikit dibatah oleh Angel. “Sebenarnya sah-sah saja jika ada persepsi negatif seperti itu. Namun seiring berjalannya waktu persepsi itu perlahan akan memudar, tergantung juga dari bagaimana kita menjelaskan. Mungkin sebagian orang belum begitu mengetahui secara detail mengenai lingkup kerja di dunia Perhotelan,” kata Angel.
Padahal jika kita sudah terlibat di dunia perhotelan pekerjaan ini sangat menyenangkan. Kita banyak tahu tentang kebudayaan dari berbagai daerah dan dunia. “Pekerjaan ini sangat menyenangkan, dengan bekerja di hotel kita bisa bertemu dengan beragam karakter manusia dan beragam budaya. Khususnya di Grand Zuri kebanyakan tamu yang menginap adalah ekspatriat (tenaga ahli dari luar negeri),” ungkapnya.
Menurutnya, dalam pekerjaan sebagai sekretaris, perempuan lulusan Ilmu Komunikasi UPI YAI dituntut bekerja tim agar bisa mencapai tujuan seperti yang diinginkan perusahaan. Sebagai sebuah tim kerjasama harus diutamakan kita harus menghilangkan rasa egois.
Angel menceritakan, suka duka dalam sebuah pekerjaan juga dapat dialami siapapun, kita merasakan suka jika bisa mengenal beragam karakter dan budaya tamu yang suka menginap. Melihat senyum puas dari tamu atas pelayanan dan fasilitas hotel. Sedangkan dukanya jam kerja yang tidak menentu, terkadang jika ada event kita harus in charge melebihi jam kerja kita. Namun tetap dijalani dengan ceria demi kepuasan tamu.
Filosofi  bagi Angel sesuatu yang harus kita tanamkan dalam diri kita, agar kita memiliki prinsip dalam Hidup "When you are down always remember : you are braver than you know, stronger than you seem, and smarter than you ‎think..cause God is in you". (im)

PPDC Ciptakan Tenaga Profesional DALAM MEMAJUKAN DUNIA INDUSTRI

PPDC Ciptakan Tenaga Profesional DALAM MEMAJUKAN DUNIA INDUSTRI
Peran lembaga pendidikan dan pelatihan dalam menciptakan tenaga kerja profesional yang terampil, terdidik dan terlatih saat ini sangat dibutuhkan oleh perusahaan di dunia bisnis dan industri. Perkembangan inilah yang membuat PPDC melakukan berbagai macam kegiatan pelatihan yang dapat mendukung kemajuan industri.
Berikut petikan wawancara bersama Timotius Noto Susilo, S.E., M.M.Direktur President Professional Development Centre (PPDC).
Apa latar belakang didirikan PPDC?
Perkembangan dunia usaha dan industri yang sudah semakin maju saat ini tentunya dibutuhkan tenaga-tenaga profesional agar perusahaan dapat terus bersaing, tumbuh dan berkembang, dalam menciptakan tenaga kerja yang profesional tentunya diperlukan sebuah sarana, PPDC hadir dikarenakan banyak kebutuhan perusahaan dan masyarakat luas yang ingin meningkatkan kemampuan sumber daya manusia.
      
Apa itu PPDC?
PPDC singkatan dari President Professional Development Centre yang merupakan institusi dibawah naungan Yayasan Pendidikan Universitas Presiden (YPUP) telah ada sejak setahun terakhir dan telah menyelenggarakan beberapa kegiatan pelatihan seperti: Brevet A-B-C, Bahasa Inggris, Bahasa Mandarin, Bahasa Jepang, Bahasa Jerman, Programming Java, Adobe Illustrator dan OS Linux, dan beberapa kegiatan lainnya, baik secara publik training maupun inhouse training.  

Program pelatihan PPDC apa saja?
PPDC menyelenggarakan Seminar & Workshop, Pelatihan Bahasa Asing, seperti: Inggris, Mandarin, Jepang, German, dan Korea, Pelatihan dalam bidang Information Technology (IT) seperti: Illustrator, Photoshop, Android, AutoCAD, CorelDraw, Dreamweaver, Flash, Freehand, Java, MS-Office, Linux, SQL, Web Design, dll., Pelatihan Singkat / Short Course (1-3 Hari) di berbagai bidang seperti: Supply Chain Management, Lean Manufacturing, Public Speaking, Leadership, Personality Development, dll., serta  Program Profesi (3-12 Bulan) dalam bidang: Design Grafis, Design Interior, Expor-Impor, Journalistic & Broadcasting, Manajemen Bisnis Ritel dan Distribusi, Manajemen Akuntasi, Keuangan dan Perpajakan, Manajemen Perhotelan, Perpajakan (Brevet A-B-C), Public Relation, Secretary

Siapa yang menjadi peserta pelatihan di PPDC?
Pada prinsipnya semua orang yang ingin meningkatkan kemampuan dapat mengikuti pelatihan di PPDC, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, karyawan, para profesional bahkan sampai orang tua sekalipun dapat mengikuti pelatihan, hal ini dikarenakan di PPDC tersedia berbagai macam kelas pelatihan dan waktu pelatihan yang tersedia tidak mengganggu kegiatan sekolah maupun aktifitas kerja.
 
Apa saja program PPDC di 2012?
Selain menjalankan program pelatihan yang sudah berjalan seperti: pelatihan singkat (short course) maupun pelatihan bahasa asing dan IT, di 2012 PPDC mulai membuka kelas pelatihan program profesi, kegitan ini sangat membantu bagi anak lulusan SMA, SMK ataupun Strata Satu yang ingin mendalami di jurusan yang diminati misalnya: bisnis retail, journalistic & broadcasting, perpajakan, akuntansi keuangan, ekspor-impor, perhotelan, desain grafis / interior, sekertaris dan public relation. Bahkan untuk program bisnis retail dan distribusi telah mendapat permintaan lulusan PPDC dari beberapa pelaku bisnis ritel terkemuka di Indonesia. Beberapa perusahaan dalam skala multinasional juga telah menanti lulusan program profesi PPDC. Selain itu PPDC akan meningkatkan pemasaran untuk program In-House Training di perusahaan-perusahaan dalam kawasan Industri. Dengan In-House Training, PPDC akan membantu perusahaan yang ingin meningkatkan kompetensi karyawan, kelebihannya adalah: (1) Jadwal pelatihan dapat disesuaikan oleh perusahaan, (2) Materi pelatihan dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan terkait beberapa permasalahan yang sering terjadi dalam perusahaan, (3) Mendapatkan Training Need Analysis secara gratis, (4) Evaluasi peserta pasca pelatihan. Pada saat ini PPDC telah banyak melayani permintaan perusahaan terkait pengadaan In-House training. 

Apa keunggulan PPDC dibanding dengan tempat pelatihan yang lainnya?
PPDC adalah satu group dengan President University (Presuniv) yang merupakan salah satu universitas terbaik di Indonesia sehingga beberapa tenaga pengajar di Presuniv juga dipakai di PPDC. Pelatihan diselenggarakan mengutamakan mutu pengajaran sehingga diharapkan dapat pencapai kualitas terbaik sesuai dengan ekspektasi peserta, dengan memadukan konsep pengajaran interaktif, simulasi dan role play yang dapat membuat peserta pelatihan tidak merasa jenuh pada saat mengikuti pelatihan. Fasilitas kelas adalah meliputi: Lab. Komputer, Multimedia, Ruang Kelas AC., sedangkan bagi peserta pelatihan akan mendapatkan: Materi pelatihan (Hard & Soft Copy), Sertifikat, Free Sit-in untuk pelatihan yang sama dan member card PPDC yang dapat digunakan untuk mendapatkan discount pelatihan di PPDC selama Member tersebut aktif. *** 

BERBAGI KREASI DENGAN GB CLUB

BERBAGI KREASI DENGAN GB CLUB
GB Club Kota Jababeka bersama dengan Tabloid NOVA dan Bobo Junior beberapa waktu lalu menggelar kegiatan lomba mewarnai dan demo masak. Kegiatan yang berlangsung di Club House Tropikana Garden ini bertujuan mempromosikan GB Club kepada masyarakat luas, merekrut new recommendator dan maintain existing recommendator.
Kerja sama dengan Mobil Nova ini adalah yang kedua kalinya, yang sebelumnya tahun 2010 diadakan di Jababeka Botanical Garden.  Pada acara demo masak dipandu oleh Chef HENDRO UTOMO Host acara "Show Time @Metro TV. Sedangkan lomba mewarnai untuk 2 kategori (Usia 4-6 tahun dan 7-9 tahun). Dalam acara tersebut juga berlangsung pengundian door prize, yaitu 2 Voucher menginap di Kalicaa Villa Tanjung Lesung Resort, 2 buah HP Flexy dan Free Pemasangan & iuran Telkom Vision untuk 3 bln, 6 bln dan 1 tahun. (kr)

Pengobatan Gratis RS Medirosa & PT. Jamsostek

Pengobatan Gratis RS Medirosa & PT. Jamsostek
Sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat Cikarang pada pertengahan bulan Desember 2011 lalu PT Jamsostek Cabang Cikarang dan Rumah Sakit Medirosa mengadakan pengobatan gratis. Pengobatan gratis ini diberikan kepada masyarakat kurang mampu yang berada di wilayah Kelurahan Serta Jaya Cikarang Timur.
Alasan mengambil lokasi kegiatan di Kelurahan Serta Jaya ini pihak Jamsostek dan RS Medirosa sebelumnya telah melakukan survei lapangan. Dan ternyata banyak ditemukan di wilayah ini masyarakat kurang mampu yang membutuhkan uluran tangan dan bantuan kesehatan.
Muhammad Ikhsan, kepala Cabang Jamsostek Cikarang mengatakan, bakti sosial  ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh PT Jamsostek setiap tahunnya. Kegiatan ini ditujukan kepada masyarakat yang kurang mampu untuk berobat ke rumah sakit. Dengan pola yang Jamsostek lakukan seperti ini menjemput bola ke masayarakat diharapkan masyarakat tidak perlu jauh-jauh untuk berobat.
Ikhsan menambahkan, pemeriksaan dan pengobatan gratis ini berupa pemeriksaan tensi, pemeriksaan penyakit jantung, penyakit asma dan penyakit dalam lainya yang bisa ditangani dan diberikan obat oleh dokter. Jika ada penyakit kronis akan disarankan oleh dokter untuk dilakukan perawatan lebih lanjut.
Sementara dr. Ronni mengungkapkan, dari hasil pemeriksaan secara umum  masyarakat mengalami penyakit seperti infeksi, batuk pilek dan deman. Juga penyakit lainnya yang disebabkan oleh faktor usia seperti asam urat, tekanan darah tinggi dan gigi.
“Dengan pengobatan gratis ini diharapkan masyarakat bisa mengetahui penyakitnya lebih dini dan sadar tentang arti kesehatan. Bahwa permasalahan kesehatan itu lebih mudah dan murah jika diketahui sejak dini,” tegas dr. Ronny. (im)

SEHAT BERSAMA MEDICAL CITY

SEHAT BERSAMA MEDICAL CITY
Jababeka Medical City bekerjasama dengan Klub Jantung Sehat, PT. Kalbe Farma dan Kompas Group menyelenggarakan acara Jababeka Medical City Fun Walk yang diikuti oleh lebih dari 2.500 peserta dari daerah Cikarang dan sekitarnya pada bulan Desember 2011 lalu.
Acara ini juga diramaikan oleh lebih dari 200 anak yang berpartisipasi dalam lomba menggambar. Acara yang dibuka oleh Bupati Bekasi DR. H. Sa'duddin, MM. dan Direksi PT. Jababeka turut disemaraki oleh hiburan-hiburan seperti live music, games, bazaar kuliner, hingga layanan konsultasi dokter, pemeriksaan gizi, refleksi relaksasi, pemeriksaan mata serta pemeriksaan jantung secara gratis.
Jababeka Medical City Fun Walk ini diselenggarakan untuk membangkitkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan, dimana pola hidup masyarakat saat ini yang sudah tidak sempat untuk melakukan olahraga. Seperti diutarakan General Manager Jababeka Medical City, Marlin Marpaung pada saat acara berlangsung, “Dengan adanya event seperti ini diharapkan masyarakat akan lebih memperhatikan kesehatannya, dan Jababeka Medical City berusaha membuat masyarakat menyukai kegiatan olahraga dimana kegiatan olahraga bisa dibuat menyenangkan dan semarak, sehingga masyarakat tertarik untuk mengikuti event-event seperti ini.” (ke)

Reforest Indonesia di Jababeka Botanical Garden

Reforest Indonesia di Jababeka Botanical Garden
Reforest Indonesia merupakan wujud kepedulian Panin Bank terhadap komunitas dan lingkungan sekitar. Panin Bank berkoordinasi dengan pemerintah untuk menggalakkan penghijauan secara nasional dengan melakukan penanaman pohon trembesi. Salah satu lokasi yang dipilih adalah Jababeka Botanical Garden.
Beberapa waktu yang lalu jajaran manajemen Panin Bank, PT. Jababeka, Lion Club, LPPM, President University dan tenant industri bersama-sama melakukan penanaman pohon trembesi. Dalam sambutannya, S.D. Darmono, Presdir Jababeka menyampaikan, 20 tahun yang lalu daerah ini adalah daerah yang gersang dengan banyak lio (pabrik genteng dan bata), kemudian kami kembangkan menjadi kawasan industri dan perumahan yang berwawasan lingkungan. Jababeka beberapa waktu lalu mendapat penghargaan Green Property Awards (GPA) 2011 dalam kategori penyediaan infrastruktur. Ini sebagai wujud komitmen Jababeka dalam menyediakan kawasan yang nyaman untuk ditinggali.
Sementara itu dari perwakilan Panin Bank menyampaikan, Program Reforest  Indonesia adalah bagian dari program CSR Panin Bank terhadap lingkungan hidup yang sudah kami lakukan bersama dengan beberapa developer di Jakarta dan Tangerang. Selama ini Panin Bank bekerja sama dengan Jababeka dalam penyediaan fasilitas KPR, maka dalam kesempatan ini Panin Bank menyambut baik program Reforest Indonesia ini bisa berjalan di Kota Jababeka. Kami hanya menyediakan bibit tanaman dan akan kami berikan kepada pihak-pihak yang mau menanam dan merawatnya. (kr)

BIMA SUCI

BIMA SUCI
“Kisah pertemuan Bima dengan Sang Maha Guru, “Dewa Ruci” yang membimbingnya menemukan kesejatian, sebagai pedoman dalam memenuhi kewajiban di kehidupan”
Dikisahkan dari kegelapan lebatnya belantara, menembus dinginnya udara berkabut, di bawah naungan ketegaran Gunung Jamur Dipa, tampak sosok tegap Raden Werkudara (Bima) sedang bertapa, Sang Kesatria telah menjalani laku prihatin, mengucilkan diri dari segala kenikmatan duniawi selama bertahun-tahun. Bima rela meninggalkan kemewahan Bangsal Kesatrian Yodipati yang nyaman. Ia pun harus berpisah dengan keceriaan keluarga Pandawa yang sangat dikasihi.
Kepergian Bima sebenarnya membawa pilu di hati saudara-saudaranya, Prabu Yudhistira, Arjuna, dan Sikembar Nakula, Sadewa, serta diratapi oleh segenap rakyat Kerajaan Amartapura. Kepergian Bima ternyata telah menggoyahkan keseimbangan negara, Kerajaan menjadi kacau, kemaksiatan merajalela, Para Punggawa dan Pembesar Istana semena-mena mengumbar nafsu angkara, tidak ada lagi yang ditakutkan kini.
Memandang peliknya situasi, Prabu Yudhistira segera mengadakan pertemuan dengan segenap kerabat Pandawa yang juga dihadiri oleh Prabu Kresna, pertemuan ini membahas kegalauan yang sedang dihadapi para Pandawa. Dalam pertemuan tersebut, PrabuYudhistira memohon kesediaan Batara Kresna untuk mencari tahu keberadaan Kakandanya, Bima, dan membujuknya agar mau segera kembali ke Amartapura. Tanpa menunggu lama Batara Kresna segera melaksanakan amanah ini, dan berangkatlah ia mengelilingi semesta.
Batara Kresna dengan mata wibawanya berhasil menemukan Bima dalam sunyi, di kehampaan Gunung Jamur Dipa, dalam dingin yang menyayat tulang. Hati Kresna trenyuh menyaksikan keteguhan Bima, Sang Werkudara tampak khusuk, walaupun fisik bibirnya telah mengatup pucat dan tubuh tegap itu sedikit gemetar menahan coba semesta. Batara Kresna dengan welas membujuk Kesatria Muda itu untuk segera bangkit dari keheningannya, menyampaikan pesan Yudhistira bahwa Kerajaan, rakyat dan keluarga sangat membutuhkan kehadirannya kembali di Amarta. Namun usaha ini tidak membuahkan hasil, Bima tetap tidak bergeming dari kedudukan tirakatnya, hatinya tetap keras menggenggam cita-cita hingga tujuannya tercapai.
Waktu beranjak, namun Bima tak jua melunak, pada saat itulah turun seberkas cahaya yang berasal dari sebuah Pusaka Berwujud Cakra, menerobos gulitanya belantara dan hampir menghujam dada Bima, pada saat yang sama Sang Hyang Dewa Ruci turun, melesat laksana kilat, membawa serta jiwa serta raga Bima ke Khayangan, menyelamatkannya dan dibawa ke dunia Para Dewa.
Bima bertemu muka dengan Dewa Ruci, sosok sakti Sang Maha Guru, Bima seperti sifatnya yang tanpa basa-basi langsung mengutarakan niat sejatinya untuk mendapatkan “Kasampurnaning Dumadi” (Kesempurnaan Sejati). Alasan inilah kiranya membuat Bima berkeras hati, tepekur dalam pertapaan, bahkan berani mengabaikan ajakan Sri Kresna yang juga utusan Yudhistira saudaranya.
Dewa Ruci juga Dewa yang tidak suka berbelit-belit, Ia memberikan nasihat berharga untuk Bima dengan tutur katanya : “Titahku Harya Sena (nama panggilan kesayangan Bima), jika engkau hendak mencapai kesempurnaan sejati, hal itu mustahil akan tercapai, untuk engkau ketahui, bahwa tidak ada titah yang sempurna, jangankan engkau perintah Dewa dalam wujud manusia, sedangkan dewa-dewa sendiri juga tidaklah sempurna. Dewa Ruci mengingatkan,  bahwa “Sang Hyang Jagad Pratingkah, yang telah berkuasa murba amisesa, dunia yang terentang beserta isinya juga memiliki ketidaksempurnaan, bertangan empat, memiliki taring, tenggok belang, itu sebuah pertanda bahwa semua titah pasti memiliki cacat, lupa, dan keliru. Masih banyak contoh yang bisa dipetik sebagai pelajaran, seperti kekeliruan Sang Hyang Batara Narada saat memberikan Pusaka Kyai Kunta, seharusnya senjata itu menjadi milik adinda Permadi, namun kenyataan yang terjadi, senjata sakti itu tertuju pada Surya Putra (Karna), ini semua karena adanya sifat melik dengan dorongan nafsu.”
Dewa Ruci menambahkan, “Jika engkau meminta kesempurnaan yang sejati, O.. itu mustahil…., sebab hanya Sang Hyang Wisesa Djati yang memiliki sifat “Sempurna”.
Bima kemudian menyampaikan kegundahan hatinya, “Lantas bagaimana caranya agar saya tidak gundah dalam menghadapi “Owah Gingsiring Lelampahan”.
Dewa Ruci dengan berbinar, melihat kecerdasan daya tangkap Bima, kemudian berkata : “Kalau itu yang Ananda tuju adalah sebuah keniscayaan, tentunya pasti Bisa dan semestinya akan mampu engkau capai.”
Sang Maha Guru itu menuturkan lebih lanjut, bahwa: “Alam semesta ini dibagi dalam tiga fase kehidupan (3 jagad triloka) yaitu : Kamaloka Janaloka, Rupaloka, dan Arupaloka. Kamaloka itu alamnya manusia, Rupaloka merupakan alamnya Palemunan, dan Arupaloka adalah alam keabadian, alamnya sukma yang telah diterima, semesta-semesta itu hanya bentuk yang tidak berubah-ubah. Kini yang harus engka capai anakku yaitu cukuplah Janaloka. Semesta Janaloka dibagi dua hal : pertama jagad kecil dan jagad besar, yaitu semesta yang terbentang di mayapada, semseta kecil yaitu semestanya para manusia, jadi semesta yang terbentang ini berisi berjuta-juta semesta kecil dan masing-masing berada dalam roda putarannya masing-masing”.
“Perlu engkau ketahui Bima, isi dari semesta kecil ini serupa dengan seluruh raga manusia, ini tidak berbeda dengan isinya alam semesta yang terbentang luas ini, di dalamnya juga terdapat gunung, sungai, hutan, matahari, rembulan, bintang dan sebagainya.”
“Perubahan-perubahan, penyimpangan-penyimpangan semesta kecil ditentukan oleh kepribadian manusia, supaya tidak tersandung di tengah jalan, terbentur langit-langit, dan agar tidak pusing, jengkel dan bersedih hati, perubahan semesta kecil ini harus selaras dengan perubahan semesta besar, bila tidak selaras tentu akan digilas oleh perputaran alam semesta, akibatnya tidak bisa mengikuti perubahan jaman. Terus tenggelam, menabrak-nabrak, seperti niatan kamu itu Ananda Bima. Sebab, orang hidup tidak tahu tentang hidupnya.”
Bima bertanya : “Wahai Dewa Ruci, apa yang engkau maksud dengan hidup yang mengerti tentang hidupnya itu seperti apa?”
Dewa Ruci menjawab: “Hidup yang mengerti tentang hidupnya, itu manusia yang sudah mampu menyelaraskan pribadinya dengan perubahan jaman, dan dengan selalu memenuhi kewajiban pada hidupnya. Hidup artinya memasuki alam samsara. Alam yang penuh dengan rintangan, keinginan, kemauan. Siapa yang tidak tahu tentang hidupnya, mudah terhanyut di pamiluta, terdorong oleh hawa nafsu, akhirnya lupa pada ujian dan tantangan yang seharusnya dihadapi dan diprihatinkan. Jadi manusia yang selalu tahu dan ingat tentang hidupnya, mustahil akan berbudi pekerti yang mengumbar angkara murka, dan selalu menuruti gejolak hawa nafsu dan gejolak panca inderanya, sehingga lupa segala-galanya, kemewahan, dan kewibawaan, tidak mengingat kesengsaraan orang lain, hanya memikirkan kepentingan pribadi. Begitulah Ananda Arya Sena (Bima)”.
“Bagi engkau anakku, agar hidupmu senantiasa tidak terombang-ambing oleh masalah, maka cukuplah berpedoman pada 4 (empat) perkara yang aku titipkan padamu, yaitu : Bumi, Api, Air dan Angin.
1. Bumi, merupakan kepribadian yang tidak mau berhutang budi, apa yang diberi akan dikembalikan pada yang memberi dengan dilipatgandakan, menjadi pribadi yang dermawan/suka memberi.
2. Api, merupakan kepribadian pantang menyerah, apabila engkau memiliki tujuan mulia tetaplah teguh hingga cita-citamu tercapai.
3. Air, adalah cermin kepribadian yang menghidupi dan mencukupi, jadi semua daya dan upaya yang engkau usahakan harus dapat digunakan untuk kepentingan orang banyak demi kelestarian kehidupan.
4. Angin, adalah gambaran kepribadian yang menghidupi dan adil seimbang, tidak membeda-bedakan semua akan merasakan (sama rasa, sama rata), dari segi apapun akan diperlakukan sama. Prinsip equality.
Jika engkau mampu menjalankan amanah ini, dan memiliki kepribadian yang telah aku gambarkan tadi sebagai pedoman hidupmu di dunia, engkau akan menjadi orang yang tegar, teguh pendirian dan akan melaju lurus ditengah hempasan badai masalah apapun dalam perubahan jaman.
 Bima yang telah tercerahkan tunduk hormat pada Sang Maha Guru Dewa Ruci : “Terima kasih Sang Dewa, kini aku telah merasa lega”
Dewa Ruci menganggukkan kepala membalas penghormatan Sang Murid : “Apabila telah jelas semua perkataanku, cukup sampai di sini, kembalilah Ananda ke Astinapura, jangan sampai terlambat anakku, coba camkan dan lihat apa yang tersirat di telapak tangan kananmu?”
Bima kemudian memperhatikan telapak tangan kanannya yang tiba-tiba bercahaya keemasan : “Ini menggambarkan Negara Astinapura telah dikuasai musuh, dan Kakanda Prabu Duryudana lolos dari kepungan musuh dan sedang meninggalkan Kerajaan.”
Dewa Ruci : “Maka segeralah kembali Bima, jalankan apa yang telah ku sampaikan untuk menjaga para sahabat dan keluarga Pandawa selama kurun 31 tahun kedepan.”
Bima tampak kebingungan karena keberadaannya di dunia para dewa terasa cukup asing, bagaimana cara ia kembali sedangkan arah dan tujuan kemana ia harus pergi tidak ia ketahui.
Dewa Ruci memahami kebingungan Bima, ia segera menolong : “tidak usah risau, pejamkan matamu Ananda Bima, kau akan aku antarkan.” Tidak lama berselang saat Bima berkedip, Sang Kesatria telah ditiup oleh Dewa Ruci melesat dalam sekejap telah sampai di Negara Amartapura. Bima telah bergabung kembali dengan saudara-saudara Pandawa, mengamalkan ilmu yang telah ia timba sebagai landasan dalam memenuhi kewajiban hidupnya. (Sumber : Dalang Ki Sugito HS, Yogyakarta, Kamis, 08 Desember 2011)

CHITO BARU DI TAHUN BARU

CHITO BARU DI TAHUN BARU
Setiap tahun baru tiba, saya ingat Chito.  Siapakah dia? Sebenarnya itu bukan orang, hewan, tumbuhan atau tempat.  Chito adalah singkatan. Yang pertama, huruf C untuk Catatan. Saya pikir, setiap orang perlu Catatan.  Sejak ibu melahirkan kita, ada laporan kelahiran.  Biasanya dikeluarkan oleh bidan, klinik, atau rumah bersalin.
Laporan kelahiran ini kemudian dijadikan data awal untuk mendapatkan Akte Kelahiran. Itulah catatan pertama yang membedakan manusia dengan mahluk lain, maupun dengan sesamanya. Tercatat telah lahir seseorang bernama ini, anak si anu dengan si anu, pada tanggal sekian, di sebuah tempat bernama anu.
Selanjutnya ada catatan lain.  Misalnya buku periksa bayi. Ada tanggal imunisasi, berat badan, jenis makanan yang diberikan, tinggi badan, serta perkembangan fisik lainnya.  Catatan ini tidak boleh berhenti.  Kalau bisa dilanjutkan sampai dewasa, bahkan sampai meninggal dunia.  Isinya bukan hanya masalah badan, tapi juga perkembangan intelektual.  Misalnya ada buku rapor sekolah dasar, SMP, SMA. Kemudian lengkap dengan ijasah sarjana, magister (S-2), doktor (S-3), berbagai piagam penghargaan dan seterusnya, sampai ditutup dengan Akte Kematian.
Itulah huruf C, pada Chito.  Kalau tidak punya catatan resmi, kita buat catatan sendiri. Bentuknya bisa buku harian, agenda pertemuan, atau blog dan face book.  Pokoknya ada catatan bahwa kita pernah hidup, berteman, berkegiatan.  Singkat kata: jangan hidup tanpa catatan.
Kedua, sebaiknya kita punya H. Apakah itu? Hobi! Setiap orang perlu punya kegemaran. Dengan satu atau lebih kegemaran,  hidup ini jadi lebih menyenangkan.  Hobi manusia bermacam-macam. Mulai berburu sampai bermeditasi, olahraga sampai kesenian, otomotif sampai kuliner.  Kalau setiap hobi ditekuni dengan baik, insya allah manfaatnya berlipat ganda.  Misalnya hobi anda mencukur dan merias rambut. Kalau serius bisa buka salon.
Bagi yang hobinya bercocok-tanam atau beternak, bisa membuka bisnis pertanian, agribisnis dan agroindustri. Terserah pada kesungguhan, kompetensi dan kapasitasnya. Yang hobinya kesenian bisa mengembangkan fotografi, musik, lukisan dan berbagai industri kreatif lain. Termasuk mengarang, merancang acara (event organizer) dan sanggar-sanggar kebudayaan.
Ketiga: huruf i untuk idea, atau gagasan.  Hidup berjalan indah dan bermakna  karena kita punya ide.  Mulai dari ide sederhana, mau makan apa malam nanti, sampai ide-ide besar dan jangka panjang seperti: mau membangun negara dan bangsa yang bagaimana.  Ide tidak boleh jauh dari manusia.  Kalau tak punya ide, cepat-cepat cari, berpikir, sekolah lagi, ikut seminar, baca-buku, kursus, diskusi atau bersemedi.
Syarat ke empat untuk hidup sukses adalah punya T dan mengembangkannya.  Apa itu T? Tabungan! Jangan sampai hidup berlangsung tanpa tabungan sama sekali.  Kita bisa menabung apa saja yang dimungkinkan.  Mulai dari menabung uang receh dalam celengan, sampai menabung tanah di berbagai tempat, saham dan deposito, di dalam maupun di luar negeri.
Kalau kesulitan itu semua, botol bekas, kancing lepas, ayam, kambing dan sapi juga bisa dijadikan tabungan.  Bahkan pohon sengon dan kayu jati bisa ditabung.  Silakan pilih apa saja yang paling mungkin anda tabung.  Tentu harus dirawat dan dikembangkan.
Terakhir adalah huruf O, untuk Organisasi.  Setiap saat, selalu, di mana saja kita berupaya supaya punya teman, organisasi! Bentuknya bisa organisasi setempat seperti rukun tetangga (RT), pengajian, kelompok olahraga, maupun perkumpulan profesi dan perusahaan.
Mengapa setiap orang perlu punya organisasi? Sebab kita tidak bisa menyelesaikan urusan duniawi, ragawi maupun pribadi sendiri. Kalau kita mati, perlu ada yang mengangkat jenasah kita, mengubur atau membakarnya. Nah, semakin bagus kita berorganisasi, semakin terhormat pula perlakuan orang pada jenasah kita.  Jadi, kecil atau besar, sederhana atau rumit, kita perlu berorganisasi.
Organisasi juga baik untuk pengembangan diri.  Bisa menolong kalau kita kesusahan, bisa membuat bahagia. Itulah manfaat O pada Chito.  Selamat mencoba formula Chito.  Siapa tahu anda bisa membangun hidup baru. Sukses dan selamat memasuki 2012 yang penuh tantangan.***
Eka Budianta,pengelola Jababeka Multi Cultural Centre dan pengurus Tirto Utomo Foundation,
anggota Dewan Pakar Badan Pelestarian Pusaka Indonesia (BPPI).

Sad Priyo Putro, Tidak Bisa Dipisahkan Dengan Olah Raga Golf

Sad Priyo Putro, Tidak Bisa Dipisahkan Dengan Olah Raga Golf
Meskipun sibuk sebagai Wakil Ketua DPRD Kabupaten Magelang, pria lulusan Fakultas Sospol Undip ini selalu menyempatkan diri untuk bermain golf, khususnya di Borobudur International Golf and Country Club, Magelang. Di lapangan golf kebanggaan warga Magelang yang dikelola oleh Jababeka ini, Sad Priyo Putro tercatat sebagai member sejak dibuka pada tahun 2006.
Menurut penuturannya, olah raga golf sudah akrab dengannya sejak tahun 1980, artinya sudah 31 tahun lebih. “Saya aktif di dalam Perpesi (Persatuan Pegolf Senior) jadi sering bermain dengan para anggota Perpesi di wilayah Jawa Tengah dan juga sering mengikuti kejuaraan Perpesi di seluruh Indonesia,” ungkap Priyo yang sudah 5 kali mencicipi lapangan Jababeka Golf & Country Club di Kota Jababeka, Cikarang.

Ketika ditanya Cikarang Pos, kenapa ia menyukai olah raga golf? Menurut Priyo olah raga golf dapat dimainkannya tanpa mengganggu kesibukkannya sebagai wakil rakyat. Sebab lokasi lapangan Borobudur Golf dekat tempat tinggalnya dan juga ia dapat bermain sendiri di pagi hari sebelum menjalankan aktifitas setiap hari. “Dalam 1 minggu saya bisa bermain golf sebanyak 2 – 3 kali,” tutur Priyo yang pernah 2 kali mendapatkan Hole In One di Borobudur Golf .

Sebagai warga Magelang, Priyo bangga Magelang memiliki lapangan golf yang berkelas. “Lapangan ini akan sangat menopang wisata yang ada di Magelang dan sebagai satu-satunya lapangan golf yang representatif di Jawa Tengah. “Kesan saya bermain di Borobudur Golf serasa bermain di lapangan sendiri, secara teknis walau lapangannya sempit tetapi perawatan lapangan seperti green, fairway, landscape sangat bagus dibandingkan dengan lapangan golf lain, yang pernah saya kunjungi,” ungkap Priyo.

Jika membandingkan antara Borobudur Golf dan Jababeka Golf, menurut Priyo pasti ada perbedaannya, karena perancang dua lapangan ini juga berbeda. Namun jika mengenai service para Caddy dan juga staff front liner-nya tidak jauh berbeda. Mereka sama-sama ramah, dan juga sangat friendly. Selain itu pihak manajemen terbuka mendengar masukan dari para member-nya. (kr)

JABABEKA TERBANG BERSAMA GARUDA

JABABEKA TERBANG BERSAMA GARUDA
Dalam era globalisasi saat ini kebutuhan akan transportasi udara sangatlah penting, baik untuk perjalanan bisnis maupun pribadi. Di Kota Jababeka yang dihuni banyak pebisnis dan keluarga sangat membutuhkan transportasi udara yang berpengalaman dengan pelayanan yang terbaik. Untuk itulah PT. Jababeka Tbk melakukan penandatanganan Perjanjian Kerjasama dengan PT. Garuda Indonesia (persero), Tbk di bidang corporate sales.
Penandatanganan kerjasama kedua institusi tersebut dilaksanakan oleh Presiden Direktur Jababeka S.D. Darmono dan Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar. S.D. Darmono menyampaikan, dengan kerjasama ini diharapkan Garuda akan semakin giat mendukung kemajuan pariwisata di Indonesia dan juga memudahkan akses transportasi udara khususnya bagi para pebisnis dan warga yang ada di Kota Jababeka, maupun di 7 kawasan industri Cikarang yang tergabung dalam ZONI. Market tidak hanya dari kalangan eksekutif dan ekspatriat tetapi juga dari mahasiswa dan dosen asing yang kuliah di President University. Untuk itu Garuda perlu membuka office dan ticketing di sini, bahkan ada helicopter service yang dapat mengatasi waktu tempuh dari Cikarang ke Cengkareng, jika melalui jalan darat bisa mencapai waktu 3 – 5 jam.
Dalam kesempatan yang sama, Emirsyah Satar mengungkapkan, Garuda Indonesia saat ini memiliki 90 pesawat komersial, sehingga kerjasama ini sebagai upaya meningkatkan pasar korporasi yang masih sangat potensial, salah satunya di Kawasan Industri Jababeka yang telah dihuni 1500 perusahaan. Sejalan dengan pengembangan market korporasi kedepan, Garuda Indonesia terus berupaya memberikan kemudahan akses bagi para partner korporasinya melalui fasilitas “Garuda Online Booking Corporate”.
Dengan kerja sama ini, seluruh karyawan PT. Jababeka Tbk. dan perusahaan di Kawasan Industri Jababeka beserta keluarganya akan menggunakan penerbangan Garuda Indonesia dengan harga dan layanan khusus berupa special corporate fare, priority reservation, city check-in dan kemudahan pembukuan group. Layanan tersebut tidak hanya mencakup perjalanan dinas tetapi juga untuk perjalanan pribadi.
Adapun keuntungan-keuntungan yang akan didapat antara lain :
1. Potongan harga (diskon) pembelian tiket Garuda sebesar 11% (untuk penerbangan lokal) dan 20% (untuk penerbangan internasional)
2. Ppn atas pembelian tiket Garuda dapat diklaim sebagai pajak yang bisa dikreditkan
3. Extra bagasi sebesar 10 kg.  (kr)

Selamat Tinggal Carut Marut

Selamat Tinggal Carut Marut
Media sebagai alat informasi dan komunikasi penting bagi sebuah keluarga besar bangsa Indonesia beberapa tahun ini, telah menyajikan hampir sebagian besar berita-berita yang suram mendekati gelap. Ibarat lukisan di kanvas, yang menggambarkan sebuah carut-marut yang tidak dapat lagi diterjemahkan artinya, kecuali kekacauan.
Berita tentang tertangkapnya seorang buron kakap di Kolumbia yang telah membuat negara ini ‘gonjang-ganjing’, setelah pencarian panjang yang hampir membuat putus-asa semua orang. Sekarang penangannya hampir mengecewakan semua pihak, karena dianggap tidak sebanding dengan dana yang dikeluarkan dan gawatnya masalah-masalah yang dimunculkan.
Hampir semua bidang mengalami kemunduran, bahkan ‘lampu kuning’ telah mulai menyala, istilah polisi ‘siaga satu’, istilah merapi ‘awas’. Apakah pertanda-pertanda ini benar-benar harus kita waspadai atau sekedar sebuah permainan baru yang harus dihadapi seperti dalam ‘republik mimpi’, dengan sikap masa bodoh ‘emangnya gua pikirin’.
Sikap masyarakat sangat menggejala, orang berpikir serius dan menggebu-gebu tentang satu masalah penting, ternyata bisa hilang dalam sekejap tanpa tahu apa sebabnya. Sebaliknya, orang berpikir enteng dan seolah-olah tidak akan terjadi apa-apa, tiba-tiba muncul ‘wedus gembel’ dari lereng gunung Merapi yang memusnahkan banyak jiwa dalam hitungan jam, dan jembatan kokoh di Kalimantan tanpa sebab yang jelas, dalam seketika ambrug dan menelan jiwa manusia.
Apakah pertanda atau ramalan atau nubuat, itu salah atau benar; tetapi yang penting kenyataan hidup yang terjadi, haruslah kita waspadai bersama. Kewaspadaan ini, harus menjadi tanggungjawab kita bersama sebagai keluarga besar, yang merindukan hidup bangsa kita ini menjadi lebih baik. Saya katakan, kita bersama karena ‘kebersamaan’ dan ‘nasionalisme’ kita ini makin memprihatinkan, ditelan oleh kepentingan diri/ golongan.
Ada pihak yang diwajibkan untuk mengumpulkan dan menghimpun dana dengan setia, namun ada pihak lain yang mempunyai semangat ‘menghabiskan’, itulah sebabnya dibutuhkan kebersamaan untuk menyatakan itikad yang baik.
Banyak orang terganggu dengan iklan ‘hari ini kita nggak bayar pajak, apa kata dunia’ tetapi sungguh sayang tidak ada iklan tandingan yang mengatakan ‘apa kata dunia, kalau sampai hari ini, pajak rakyat dijarah habis-habisan’, sekali lagi dibutuhkan kebersamaan untuk menyatakan itikad yang baik.
Sekarang ini, banyak pejabat seolah-olah ketakutan, takut polisi, takut jaksa, takut KPK, takut …., tetapi ketidakadilan, penyuapan, penyelewengan hukum bahkan manipulasi di semua lini juga masih saja terjadi. Benar, yang menjadi kenyataan cuma seolah-olah (seolah-olah takut ternyata lebih berani), lalu ‘sentilun’ bilang, polisi memang pintar, tetapi lebih pintar malingnya.
Beberapa bulan dalam semester ke-2 tahun 2011, khususnya pada saat-saat kita menaruh harapan dengan adanya pergantian, penambahan dan pergeseran elite pemerintahan, ditengah wajah Indonesia yang buruk rupa dari semua segi dan sendi kehidupan, sebuah upaya ditengah hiruk-pikuk persiapan pergantian di elite pemerintahan, ternyata yang terjadi cuma sedikit pergeseran dan kurang menjanjikan, apa boleh buat? Kita tetap berjalan ditempat.
Kalau masih ada yang tersisa adalah rasa was-was, karena takut salah. Ibarat ‘duduk salah, berdiri salah’ atau seperti tragedi buah simalakama ‘dimakan ibu mati, tidak dimakan bapak mati’. Ada juga rasa apatis seperti seorang yang hidup tetapi ‘mati rasa’, tidak mau tahu tentang apa yang terjadi; apa yang terjadi, terjadilah. Sebuah sikap yang ‘cuek’. Ada juga sementara orang yang cuma berpikir bagaimana menyelamatkan diri sendiri, tanpa mau peduli tentang yang sudah dan akan terjadi, pokoknya dirinya selamat (tidak mau tahu tentang orang lain, walau sekarat).
Di banyak media, beberapa tokoh masyarakat ditanya, kira-kira apa yang akan terjadi pada hari-hari mendatang, jawabannya hampir sama semuanya; sangat berhati-hati seolah kurang berani mengatakan yang sebenarnya (misalnya, ada harapan .... tetapi ….).
Dalam keadaan carut-marut seperti yang kita hadapi sekarang ini, saya teringat persis dengan almarhum Jend. Pur. TB Simatupang untuk mengambil sikap REALISME yang BERPENGHARAPAN. Menurut saya, inilah jawaban yang tepat untuk menghadapi situasi ‘khaos’ yang sedang dihadapi bangsa tercinta ini, atau katakanlah sebagai satu-satunya jalan untuk keluar dari carut-marut ini, dan berucap selamat tinggal carut-marut.
Realisme yang harus kita wujudkan sekarang ini, yaitu mengatakan dengan jujur dan tulus bahwa kita sedang dalam suasana yang sangat memprihatinkan sebagai bangsa (karena salah melangkah akan berakibat fatal), jangan lagi menipu diri sendiri.
Berpengharapan adalah sebuah perwujudan yang menyangkut komitmen kita semua (yang mengaku beragama dan menyembah Tuhan) sebagai bangsa untuk Takut Akan Tuhan, karena hanya takut akan Tuhan, kita semua akan mempertaruhkan pengharapan kita.
Seringkali kejujuran dan ketulusan sangat berbeda dengan kenyataan yang kita hadapi, seperti seorang yang bertemu dengan temannya dan disapa ‘apa kabar’ dan jawabnya adalah sangat klise, ‘kabar baik’. Walaupun hatinya memendam ketidaknyamanan yang sangat mengganggu, tetapi pokoknya ‘kabar baik’. Kita tidak jujur dengan apa yang kita alami bersama.
Kita juga telah mencoba takut pada manusia dan kelompok-kelompok manusia (entah lembaga atau perorangan yang punya kuasa), dan hasilnya cuma manipulasi dan berusaha bagaimana supaya didepan manusia keadaan kita baik-baik saja dan tidak ada yang perlu dikuatirkan (padahal bau busuknya tersengat dimana-mana).
Sebuah pertanyaan besar yang harus dijawab oleh setiap anak bangsa, apakah masih ada harapan ditengah realisme yang sangat memprihatinkan ini. Saya menjawab, MASIH ADA! Masih ada harapan, tetapi cuma ada satu jalan, tidak lagi menerka-nerka, mereka-reka atau coba-coba; masing-masing pribadi dan bersama-sama kita harus mewujudkan TAKUT AKAN TUHAN dalam hidup kita.
Katakanlah, Takut akan Tuhan adalah gerakan spiritual bersama, mulai dari diri sendiri; tanpa usah membuat RUU, Satgas atau melakukan studi banding kemana-mana. Gerakan spiritual ini dapat dilakukan oleh ‘rakyat kecil’ atau yang mengaku ‘penggede’, oleh mereka yang menyebut diri ‘tokoh’ dan sebagian besar yang cuma dianggap ‘embel-embel’.
Saya tetap yakin, bahwa takut akan Tuhan, akan memberikan suatu kondisi bermasyarakat yang lebih menjanjikan.

Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan. Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat. Berbahagialah orang yang senantiasa takut akan TUHAN. Berbahagialah orang yang takut akan TUHAN, yang sangat suka kepada segala perintah-Nya. Anak cucunya akan perkasa di bumi; angkatan orang benar akan diberkati. Harta dan kekayaan ada dalam rumahnya, kebajikannya tetap untuk selamanya. 

Siapa yang harus mulai gerakan spiritual ini?
Kita harus menghentikan saling tuding dan melempar tanggungjawab, tidak usah pesimis seolah ‘menuang setetes air dalam lautan’.
KITA HARUS MULAI DARI DIRI KITA SENDIRI. Tuhan memberkati setiap usaha yang baik dari setiap anak-anak-Nya.
Pasti!   (Penulis: MA Christian – Pendeta Emeritus)

CATATAN SDD

Singapore Negara Pancasilais
Indonesia diproklamasikan pada tahun 1945 dengan ideologi Pancasila. Pancasila ini diambil dari saripatinya kebudayaan bangsa Indonesia sejak jaman dulu. Pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, konteksnya dimana bangsa kita mengakui bahwa alam semesta yang menciptakan adalah Tuhan, tidak perlu diperdebatkan lagi. Di Indonesia tumbuh beragam agama, kalau dilihat sejarahnya ada 600 lebih agama atau kepercayaan yang percaya bahwa sang pencipta, maha kuasa, maha suci adalah Tuhan, dengan nama yang berbeda-beda. Untuk dapat dekat dengan Tuhan, setiap agama atau kepercayaan memiliki ritual peribadatan yang berbeda-beda. Saat ini pemerintah mengakui ada 5 agama dibawah naungan Departemen Agama, dan semua berasal dari luar Indonesia. Lima agama ini diakui karena memiliki pengikut yang jumlahnya lebih dari 1 juta orang. Sehingga pemerintah menyediakan anggaran untuk mendukung aktifitas dari agama tersebut. Sebaliknya bukan berarti kepercayaan yang tumbuh di Indonesia tidak bisa menjadi agama, asal jumlah pengikutnya sesuai ketentuan dari pemerintah.
Kedua, tentu kita ini harus berperikemanusiaan yang adil dan beradab, sebagai landasan bernegara menuju tujuan adil dan makmur. Kemudian sila ketiga, persatuan Indonesia. Kita ini harus memiliki kesatuan nasional, meski kita berbeda-beda agama, kebiasaan, dan bahasa, tetapi kita bisa bersatu. Keempat, adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Kita ini tidak mengikuti demokrasi gaya Barat yaitu 1 orang 1 suara, tetapi berdasarkan musyawarah mufakat, mengutamakan dialog. Dan kelima adalah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Inilah yang menjadi satu sumpah sebagai landasan pembangunan yang tidak boleh diubah-ubah. Apakah kita sudah menjalankan itu semua, kalau itu undang-undang maka diikuti dengan peraturan pelaksananya dan peraturan ini harus terus disosialisasikan dan diberikan contoh. Sebenarnya ini yang sudah berjalan di negara maju yang ingin mensejahterakan rakyatnya. Seperti di Singapore yang sudah melaksanakan pancasila lebih maju daripada di Indonesia. Contohnya di sana itu rakyat kecil sangat diperhatikan, seperti pemberian rumah susun yang dilengkapi klinik dan sekolah yang setara dengan klinik-klinik untuk orang kaya, dalam arti kualitas dokter dan pelayanannya.Tentunya berbeda dalam bentuk gedung atau kamar dari segi kemewahan, masing-masing tergantung kantongnya. Tetapi paling tidak, klinik tersebut tidak boleh membeda-bedakan dalam hal kualitas pelayanan. Singapore sudah berhasil menjalankan sisi kemanusiaan. Begitu juga untuk pejalan kaki dan pengguna transportasi umum sangat diperhatikan terutama untuk rakyat miskin, terasa sekali rasa keadilannya. Ini menunjukkan Singapore lebih pancasialis daripada Indonesia. Hal ini yang menentukan adalah pendidikan, makin tinggi pendidikan seseorang maka makin tinggi pula kesempatan untuk meningkatkan penghasilannya. Sehingga akan terbentuk kelas menengah yang kuat, tidak seperti di Indonesia yang bentuknya seperti piramida. Kalau negara maju yang pancasilais maka bentuknya hampir bulat.
Menurut Bung Karno, keutamaan dari bangsa kita adalah gotong royong, sementara budaya Barat adalah individualis. Rumah-rumah di desa dulu tidak memiliki batas atau pagar dan selalu bergotong royong. Tetapi kini kita mengadopsi gaya Barat, dimana tiap rumah dipagari. Kemudian yang lain juga mengadopsi individualis, yang tidak semua salah, hanya karena kebablasan sehingga menjadi materialistik. Sedangkan gotong royong yang kebablasan juga kurang bagus karena tidak menghargai milik orang lain, punya saya juga punya anda dan punya anda juga punya saya, ini juga tidak benar. Ini tidak memberikan insentif orang untuk bekerja keras. Yang benar adalah jika semua berimbang, ada suasana dimana kita menghargai privasi orang, tetapi kita tetap selalu bergotong royong dalam aspek kehidupan dasar kita seperti pendidikan dan kesehatan.
Untuk itu budaya bangsa Indonesia harus kembali ditonjolkan, seperti Jababeka membuat multicultural center untuk mendorong agar orang-orang berbudaya. Pada dasarnya tahap dari pembangunan di Indonesia itu ada tiga. Tahap pertama, jaman Bung Karno itu jaman revolusi dimana kita ingin merdeka dari penjajahan, sehingga ilmu yang dipakai adalah ilmu perang, segala cara dihalalkan. Tahap kedua, jaman Pak Harto adalah jaman pembangunan. Kita diajarkan menjadi insinyur, arsitek, ahli hukum, ahli ekonomi yang membuat kita semua mengerti aturan main, sehingga kita menuju manusia yang profesional. Yang dipakai tidak ilmu perang lagi, tetapi ilmu industri dan teknologi. Selanjutnya di masa Gusdur kita masuk ke tahap ketiga yaitu jaman kebudayaan dengan kembali ke budaya kita dulu. Buat apa kita melakukan pembangunan, tetapi kita tidak berbudaya atau tidak nyaman lagi karena saling curiga, saling fitnah, mencuri, membunuh, korupsi yang menunjukkan manusia-manusia yang tidak berbudaya. Kalau kita sudah masuk ke masyarakat yang berbudaya maka sudah disebut pancasilais. Ini sudah dicapai Singapore yang merupakan laboratoriumnya Indonesia. Maka Jababeka banyak mengadopsi apa-apa yang sudah dikerjakan Singapore dalam pembangunan dari segi arsitektur dan fasilitas-fasilitasnya, meskipun kita tidak bisa secepat itu, karena Jababeka bukan pemerintah dengan dana terbatas dan juga tidak memiliki kekuasaan untuk mempengaruhi warga kota.
Bangsa kita memiliki beragam budaya, agar tidak saling bertentangan maka harus menonjolkan budi luhur dan cinta kasih. Pertama cinta kepada alam, misalnya kita melihat sampah di jalan, maka harus dibersihkan, juga menanam pohon sebanyak-banyaknya tanpa harus disuruh, bahkan bisa mengajak orang lain. Demikian juga cinta kepada pemerintah yang diibaratkan orang tua, maka harus dihormati bukan berarti tidak boleh dikritik. Kita mendukung pemerintah agar bisa melayani rakyatnya. Begitu pun terhadap orang tua harus kita hormati, karena budaya akan rusak jika tidak ada penghormatan kepada orang tua atau yang dituakan seperti guru. Juga cinta kepada keluarga dengan memenuhi hak dan tanggungjawab  masing-masing anggota keluarga. Selanjutnya bekerja keras agar mampu merubah nasib kita, tidak bisa hanya bermalasan, jangan sampai bangsa ini dicap bangsa yang malas. Ini bukan cerminan budaya Indonesia, karena bangsa ini hakekatnya pekerja keras. Demikian Catatan saya kali ini, terima kasih. ***