Minggu, 01 Januari 2012

CHITO BARU DI TAHUN BARU

CHITO BARU DI TAHUN BARU
Setiap tahun baru tiba, saya ingat Chito.  Siapakah dia? Sebenarnya itu bukan orang, hewan, tumbuhan atau tempat.  Chito adalah singkatan. Yang pertama, huruf C untuk Catatan. Saya pikir, setiap orang perlu Catatan.  Sejak ibu melahirkan kita, ada laporan kelahiran.  Biasanya dikeluarkan oleh bidan, klinik, atau rumah bersalin.
Laporan kelahiran ini kemudian dijadikan data awal untuk mendapatkan Akte Kelahiran. Itulah catatan pertama yang membedakan manusia dengan mahluk lain, maupun dengan sesamanya. Tercatat telah lahir seseorang bernama ini, anak si anu dengan si anu, pada tanggal sekian, di sebuah tempat bernama anu.
Selanjutnya ada catatan lain.  Misalnya buku periksa bayi. Ada tanggal imunisasi, berat badan, jenis makanan yang diberikan, tinggi badan, serta perkembangan fisik lainnya.  Catatan ini tidak boleh berhenti.  Kalau bisa dilanjutkan sampai dewasa, bahkan sampai meninggal dunia.  Isinya bukan hanya masalah badan, tapi juga perkembangan intelektual.  Misalnya ada buku rapor sekolah dasar, SMP, SMA. Kemudian lengkap dengan ijasah sarjana, magister (S-2), doktor (S-3), berbagai piagam penghargaan dan seterusnya, sampai ditutup dengan Akte Kematian.
Itulah huruf C, pada Chito.  Kalau tidak punya catatan resmi, kita buat catatan sendiri. Bentuknya bisa buku harian, agenda pertemuan, atau blog dan face book.  Pokoknya ada catatan bahwa kita pernah hidup, berteman, berkegiatan.  Singkat kata: jangan hidup tanpa catatan.
Kedua, sebaiknya kita punya H. Apakah itu? Hobi! Setiap orang perlu punya kegemaran. Dengan satu atau lebih kegemaran,  hidup ini jadi lebih menyenangkan.  Hobi manusia bermacam-macam. Mulai berburu sampai bermeditasi, olahraga sampai kesenian, otomotif sampai kuliner.  Kalau setiap hobi ditekuni dengan baik, insya allah manfaatnya berlipat ganda.  Misalnya hobi anda mencukur dan merias rambut. Kalau serius bisa buka salon.
Bagi yang hobinya bercocok-tanam atau beternak, bisa membuka bisnis pertanian, agribisnis dan agroindustri. Terserah pada kesungguhan, kompetensi dan kapasitasnya. Yang hobinya kesenian bisa mengembangkan fotografi, musik, lukisan dan berbagai industri kreatif lain. Termasuk mengarang, merancang acara (event organizer) dan sanggar-sanggar kebudayaan.
Ketiga: huruf i untuk idea, atau gagasan.  Hidup berjalan indah dan bermakna  karena kita punya ide.  Mulai dari ide sederhana, mau makan apa malam nanti, sampai ide-ide besar dan jangka panjang seperti: mau membangun negara dan bangsa yang bagaimana.  Ide tidak boleh jauh dari manusia.  Kalau tak punya ide, cepat-cepat cari, berpikir, sekolah lagi, ikut seminar, baca-buku, kursus, diskusi atau bersemedi.
Syarat ke empat untuk hidup sukses adalah punya T dan mengembangkannya.  Apa itu T? Tabungan! Jangan sampai hidup berlangsung tanpa tabungan sama sekali.  Kita bisa menabung apa saja yang dimungkinkan.  Mulai dari menabung uang receh dalam celengan, sampai menabung tanah di berbagai tempat, saham dan deposito, di dalam maupun di luar negeri.
Kalau kesulitan itu semua, botol bekas, kancing lepas, ayam, kambing dan sapi juga bisa dijadikan tabungan.  Bahkan pohon sengon dan kayu jati bisa ditabung.  Silakan pilih apa saja yang paling mungkin anda tabung.  Tentu harus dirawat dan dikembangkan.
Terakhir adalah huruf O, untuk Organisasi.  Setiap saat, selalu, di mana saja kita berupaya supaya punya teman, organisasi! Bentuknya bisa organisasi setempat seperti rukun tetangga (RT), pengajian, kelompok olahraga, maupun perkumpulan profesi dan perusahaan.
Mengapa setiap orang perlu punya organisasi? Sebab kita tidak bisa menyelesaikan urusan duniawi, ragawi maupun pribadi sendiri. Kalau kita mati, perlu ada yang mengangkat jenasah kita, mengubur atau membakarnya. Nah, semakin bagus kita berorganisasi, semakin terhormat pula perlakuan orang pada jenasah kita.  Jadi, kecil atau besar, sederhana atau rumit, kita perlu berorganisasi.
Organisasi juga baik untuk pengembangan diri.  Bisa menolong kalau kita kesusahan, bisa membuat bahagia. Itulah manfaat O pada Chito.  Selamat mencoba formula Chito.  Siapa tahu anda bisa membangun hidup baru. Sukses dan selamat memasuki 2012 yang penuh tantangan.***
Eka Budianta,pengelola Jababeka Multi Cultural Centre dan pengurus Tirto Utomo Foundation,
anggota Dewan Pakar Badan Pelestarian Pusaka Indonesia (BPPI).

0 komentar:

Posting Komentar