Sabtu, 04 Februari 2012

KOMUNITAS

Waskita Nusantara BANGKITKAN SENI BUDAYA DI JABABEKA
Dengan adanya akulturasi budaya asing yang begitu massif di Indonesia dan semakin menjauhnya anak Indonesia pada budayanya sendiri mendorong pasangan muda Gautama S Waskita dan Febri Andini Ayuningtias warga Kota Jababeka mendirikan Sanggar Kesenian dengan nama “Waskita Nusantara”.
Dengan adanya akulturasi budaya asing yang begitu massif di Indonesia dan semakin menjauhnya anak Indonesia pada budayanya sendiri mendorong pasangan muda Gautama S Waskita dan Febri Andini Ayuningtias warga Kota Jababeka mendirikan Sanggar Kesenian dengan nama “Waskita Nusantara”.
Menurut Gautama nama Waskita diambil dari nama keluarga besar “Trah” atau silsilah, sedang Nusantara adalah luasnya cita-cita dalam melestarikan seni dan budaya Indonesia. Diakui bahwa Sanggar Waskita Nusantara tidak lepas dari dorongan darah seni yang mengalir dari istrinya dimana memang sejak kecil telah bergelut dengan bidang kesenian seperti tari, teaterikal dan lainya. Maka sarjana lulusan Manajemen Administrasi Bisnis President University bersama istrinya tak ragu-ragu lagi untuk terjun dan mengelola sanggar tersebut yang dibuka di rumahnya Jl.Kancil 2 Kota Jababeka.
Sanggar Waskita Nusantara awalnya untuk memberikan wadah bagi anak-anak Jababeka yang ingin belajar dan mengembangkan kemampuannya di bidang seni, dimana kreatifitasnya tidak terbatas kepada jenis seni tradisional maupun modern. ”Kami melihat kawasan industri dihuni oleh berbagai suku dan latar belakang budaya yang berbeda-beda termasuk warga asing. Untuk itu perlu sentuhan seni dan entertain dalam mewadahi keragaman budaya tersebut, maka Sanggara Waskita dalam program pendidikannya memberikan sistem dan kurikulum bagi siswa dengan tujuan siswa dapat memilih jenis keahliannya.
Diakui oleh pasangan yang baru dikarunia satu anak ini, bahwa animo masyarakat terhadap kegiatan yang dilakukan Sanggar Waskita Nusantara cukup positif. Terbukti siswa yang belajar disanggar tersebut tidak lagi terbatas warga Jababeka, tetapi juga datang dari Cikarang, Cibitung, Bekasi dan Karawang. Saat ini ada 100 siswa binaanya yang cukup terlatih dan siap perform jika dibutuhkan oleh pihak-pihak yang ingin melihat penampilan mereka baik jenis tari tradisional maupun modern.
“Dibangunnya Indonesia Movieland di Jababeka mendorong kami  bisa tumbuh besar dan mampu berkiprah lebih jauh, maka kami bersyukur tinggal di Jababeka. Setidaknya apa yang ingin kami persembahkan kepada generasi muda dalam seni dan budaya tersalurkan dengan baik,” tutur Febri putri asli Betawi. Waskita Nusantara telah bekerja sama baik dengan Jababeka, perusahaan, sekolah dan lembaga lainnya, juga sebagai salah satu merchant GB Club dan termasuk anggota KAKI (Komunitas Anak Kreatif & Inovatif) dalam membangkitkan seni budaya khususnya di Kota Jababeka. Aktifitas Waskita Nusantara tentu saja akan mendorong pelaku seni budaya lainnya untuk ikut membangun masyarakat yang berbudaya. (yd)

0 komentar:

Posting Komentar