Kamis, 12 April 2012

Info Bisnis

MENANGKAP PELUANG BISNIS Sekolah Musik Di Kota Jababeka

Perkembangan industri kreatif di Indonesia terutama industri musik yang semakin pesat, mendorong para seniman atau pemusik membuka sekolah musik. Salah satunya Gilang Ramadhan yang membuka Gilang Ramadhan Studio Band (GRSB) di beberapa daerah. GRSB belum lama ini membuka cabang ke 26 di Cikarang, tepatnya di Ruko Sunter Niaga Mas II Jalan Tarum Barat 2 Kota Jababeka.  Sosok yang berjasa menghadirkan GRSB di Kota Jababeka adalah  Ibu Yuni Arfah.
Ibu dari 2 anak yang tinggal di Tropikana Residence sejak tahun 1999 ini memandang bahwa belum banyak sekolah musik di Cikarang, kalau pun ada skalanya hanya kursus musik yang belum memiliki kurikulum. Padahal banyak anak dan remaja memiliki hobi bermusik namun tidak dapat dikembangkan. Meski begitu GRSB membuka kelas untuk semua usia, dari 2 tahun hingga orang tua. “Selain karena peluang bisnisnya cukup terbuka, bisnis sekolah musik ini didasari dari hobi saya bermain musik dan saya suka dunia pendidikan,” ungkap Ibu Yuni kepada Cikarang Pos.
Membuka usaha awalnya tidak direncanakan, karena saat ini Ibu Yuni masih tercatat sebagai karyawan sebuah perusahaan BUMN, tentu tidak memiliki banyak waktu untuk mengelola bisnisnya tersebut. “Namun ketika saya melihat teman-teman, begitu pensiun dan memiliki banyak modal, mengalami kesulitan membuka usaha karena usia sudah terlambat dan tidak enerjik lagi. Apalagi saat menjadi karyawan, orientasinya hanya menerima gaji, maka sulit melihat peluang. Alasan inilah mendorong saya coba merintis usaha selagi masih produktif,” ujar Ibu Yuni.
Begitu juga keputusannya membeli ruko di Kota Jababeka hanya sebatas investasi. Sebagai seorang karyawan BUMN, Ibu Yuni mengetahui banyak tentang master plan pembangunan di daerah Jabodetabek. Nantinya wilayah di Barat dan Timur Jakarta akan menjadi tujuan pengembangan industri dan properti.  “Saat mencari rumah pada tahun 1997, pilihannya di Kemang, Bekasi atau Jababeka karena sama-sama memiliki fasilitas sebagai kota mandiri. Namun dengan budget yang dimiliki, untuk rumah tipe yang sama hanya bisa diperoleh di Jababeka. Apalagi akses pintu tol juga tidak jauh, sehingga tidak menyulitkan saya berangkat ke kantor yang letaknya di Jakarta,” kenang Ibu Yuni.  
Dari pengalamannya selama tinggal di Jababeka, peningkatan nilai investasi properti sangat cepat. Ia mencontohkan Ruko Roxy yang nilai investasinya naik 300% selama kurang lebih 5 tahun. Belajar dari situ, Ibu Yuni memutuskan membeli 1 unit ruko di Jalan Tarum Barat. Menurutnya perkembangan sentra perniagaan di wilayah tersebut sangat luar biasa, dan tidak akan kalah dari wilayah pecenongan square. Perkembangan dunia bisnis yang pesat di Kota Jababeka juga tidak lepas dari besarnya populasi penduduk Kota Jababeka. “Saya sangat yakin nantinya Kota Jababeka akan menjadi barometer perkembangan kota mandiri di wilayah sekitar Jakarta. Dan tentunya peluang bisnis sekolah musik semakin cerah seiring dengan perkembangan gaya hidup masyarakat perkotaan,” tegas Ibu Yuni.  (kr)

CBC Membangun Budaya Bersepeda Di Kota Jababeka
Berangkat dari komunitas millis Cikarang Baru Kota Jababeka, dimana sering online namun jarang bertemu, maka saat ada acara fun bike yang diselenggarakan Kawan Lama pada April tahun 2011, beberapa anggota millis membentuk Cikarang Baru Cycling (CBC). “Kami ingin bersilahturahmi antar anggota millis dan juga menggalakkan olah raga bersepeda,” ungkap Yani Pitono, ketua CBC.
Menurut Yani, komunitas CBC ini mampu mendorong orang untuk bersepeda, awalnya berangkat kerja menggunakan motor atau mobil, kini sudah terbiasa dengan sepeda termasuk dirinya. Saat ini anggotanya mencapai 50 orang, dengan latar belakang pengusaha dan karyawan. Biasanya anggota berkumpul di kompleks ruko Tarum Barat Cikarang Baru, dimana pada Minggu pertama, CBC goes ringan rute sekitar Cikarang Baru atau ada bike clinic seputar sepeda. Minggu ke dua goes di luar Cikarang Baru seperti ke Delta Mas, dan Minggu ke 3 goes lebih jauh seperti ke Tanjung Pakis Karawang. “Untuk keanggotaan, kita tidak batasi domisilinya maupun jenis sepedanya,” ungkap karyawan yang bekerja di kawasan industri ini kepada Cikarang Pos.
Pria yang tinggal di Jalan Beruang Raya ini menjelaskan, kenapa ia aktif bersepeda. “Hasil medical record, saya divonis obesitas dengan berat 82 kilogram. Setelah rutin bersepeda turun menjadi 68 kilogram.  Selain itu, tentunya untuk menjalin silahturahmi,” ungkap Yani yang mulai aktif bersepeda 2 minggu sebelum terbentuknya CBC dan bersepeda ke kantor seminggu 2-3 kali.
CBC tidak hanya diperuntukan bagi kalangan bapak-bapak, tetapi juga terbuka untuk ibu-ibu dan anak-anak yang diberi kesempatan di Minggu pertama dengan tema Family Bike, dimana para anggota CBC dapat mengajak keluarganya. Family Bike sudah dilaksanakan sebanyak 3 kali, para keluarga berkumpul dengan membawa makanan ringan.
Budaya bersepeda sering terkendala dari harga sepeda yang boleh dibilang mulai mahal. Melihat hal ini, CBC menyarankan membeli sepeda dengan harga yang sesuai kemampuan, seperti jenis sepeda hard trail. “Kalau selama ini orang punya handphone lebih dari satu, harusnya untuk membeli sepeda sanggup, asal ada kemauan,” tegas Yani. Mengenai track bersepeda di Kota Jababeka, Yani menilai di Jababeka sebenarnya masih banyak track yang bisa dikembangkan lagi, baik di dalam kawasan maupun di sekitarnya seperti di areal persawahan. Untuk di dalam kawasan sendiri masih terbatas dan terputus-putus. 
Selain membudayakan bersepeda, CBC juga menggalakkan tertib berlalu lintas. Misalnya ada kendaraan yang melawan arus, maka anggota CBC akan mengingatkan. Juga kalau ada kejadian kecelakaan lalu lintas, maka CBC akan menverifikasi dan diteruskan ke millis untuk mendapat tanggapan, atau bahasa kerennya Citizen Journalism. Melalui millis ini pula antar warga Cikarang Baru dapat saling berkomunikasi, melontarkan gagasan, wacana, merupakan bagian dari membangun harmoni. Dan sarana bersepedalah yang paling efektif dalam merealisasikan keharmonisan antar warga, karena CBC tidak membeda-bedakan anggotanya. Untuk memperluas keanggotaan, CBC melalui usaha bersama yang tergabung dalam Cimart menawarkan kredit kepemilikan sepeda. Dan saat ini ada 34 yang sudah kredit sepeda.
Harapan kedepan Yani menginginkan sepeda menjadi primadona sebagai alat transportasi. Di Negara maju seperti Jerman, Jepang dan China, sepeda sudah memasyarakat. Di sana sudah ada jalur-jalur sepeda, sehingga sebagai alat transportasi sangat diandalkan. Bahkan kendaraan bermotor dianggap alat transportasi yang lebih membahayakan atau beresiko dibandingkan sepeda. Di kota Shanghai, setiap stasiun KA ada rental sepeda, sehingga begitu turun dari kereta, mereka dapat menyewa sepeda menuju ke tempat tujuan. Untuk itu, pemerintah perlu membuat regulasi tentang sepeda, terutama penyediaan infrastruktur jalur sepeda, juga ada leasing sepeda yang mempermudah orang memiliki sepeda.
Dalam kesempatan yang sama Firman, salah satu anggota CBC yang sudah goes lebih dari 100 km mengungkapkan, motivasi ikut bersepeda ingin menurunkan berat badan. “Sepeda merupakan pilihan berolah raga yang mudah, sehat dan fun. Dengan bersepeda 1000 – 2000 kalori tubuh bisa terbakar, dan dalam waktu 3 bulan berat badan saya bisa turun 12 kg. Selain itu, bersepeda juga dapat menunjang stamina tubuh, dan secara tidak langsung keharmonisan keluarga bisa terjaga,” ungkap Firman. Sementara Arif yang sudah bersepeda sejak tahun 2005 saat pindah rumah dari Bogor ke Cikarang, mengungkapkan selama 7 tahun bersepeda kesehatannya lebih terjaga, awalnya ia kena asam urat dan sering mengantuk di kantor. Dengan bersepeda keluhan asam urat sudah tidak lagi, dan kerja lebih bersemangat. (kr)

0 komentar:

Posting Komentar