Sabtu, 01 Oktober 2011

Halal Bi Halal Jababeka Group

Halal Bi Halal Jababeka Group
Setelah 1 bulan menjalankan ibadah puasa dan merayakan kemenangan di Hari Idul Fitri, umat Islam menggelar tradisi Halal Bi Halal, termasuk oleh manajemen dan staf karyawan Jababeka Group. Kegiatan dilaksanakan di kampus President University yang dihadiri antara lain S.D. Darmono Presdir Jababeka, Yuwono Sudarsono Ketua Yayasan Pendidikan Universitas Presiden (YPUP), Prof. Dr. Ermaya Suradinata Rektor President University dan Dani Setiawan Mantan Gubernur Jawa Barat.
Dalam kesempatan tersebut, Musbahul Munir memberikan siraman rohani seputar halal bi halal. Bicara tentang halal bi halal sesungguhnya tidak ada ayat atau hadist yang mengharuskan umat Islam berhalal bi halal, namun ini kreatifitas umat Islam di Indonesia untuk menjalin silahturahmi yang merupakan rangkaian dari ibadah puasa dan Hari Raya Idul Fitri.
Menurut Musbahul, sebenarnya halal bi halal dapat dilakukan setiap saat sebagai wujud dari ketaqwaan kita. Taqwa itu artinya takut, yang dibangun selama bulan ramadhan adalah takut kepada Allah. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, fenomena yang terjadi kita lebih takut pada orang. Sebagai contoh seorang koruptor takut ditangkap KPK, namun jika tidak ketahuan mereka tetap melakukan tindakan korupsi. Padahal kalau kita takut kepada Allah artinya kita bertaqwa dengan menjaga hubungan baik kepada Allah dan sesama manusia atau makhluk hidup lainnya.
“Umat Islam banyak yang melakukan ibadah sholat sering terlambat padahal ini menghadap Allah, sementara kalau menghadap pimpinan atau bos, kita datang lebih awal takut kalau terlambat. Artinya, kita lebih takut pimpinan daripada Allah,” ujar Musbahul.
Masih lanjutnya, manusia itu makhluk yang paling sempurna sehingga punya hawfa nafsu yang seringkali membawa kita bergeser dari kepatuhan kita kepada Allah. Nafsu sering ditunggai oleh syetan yang membuat hubungan kita jauh dari Allah. Manusia itu sering lupa atau khilaf, oleh karena itu Allah Maha Pengampun. Sementara nafsu kepada sesama itu berupa nafsu berkuasa, sombong dan lebih hebat. Apa yang kita lakukan terkadang mengganggu atau menyakiti orang lain atau teman kerja. Dalam sebuah organisasi ini akan berpengaruh terhadap kerja sama tim. Untuk itulah perlunya saling memaafkan, maka momentum halal bi halal seperti ini kita gunakan untuk maaf memaafkan. (kr)  

0 komentar:

Posting Komentar