Selasa, 01 November 2011

Jababeka & Pertamedika Membangun Rumah Sakit Berstandar Internasional

Jababeka & Pertamedika Membangun Rumah Sakit Berstandar Internasional
Sebagai upaya membendung orang Indonesia berobat ke luar negeri  maka diperlukan pelayanan kesehatan yang berstandar internasional di Indonesia. Upaya inilah yang sedang dilakukan oleh Jababeka dengan Pertamina dalam membangun rumah sakit berstandar internasional di Medical City Kota Jababeka.
Kerjasama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman bersama antara PT. Grahabuana Cikarang, anak perusahaan PT. Jababeka dengan PT. Pertamina Bina Medika (Pertamedika), anak perusahaan PT. Pertamina pada tanggal 14 Oktober 2011 lalu di President Executive Club ,Kota Jababeka. Penandatanganan dilakukan oleh S.D. Darmono, Presiden Direktur PT. Jababeka Tbk. dan Dr. Mardjo Soebiandono, Sp.B, Direktur Utama Pertamedika. Juga disaksikan oleh Hyanto Wihadhi, Direktur PT. Jababeka Tbk. dan Drg Sumanto, MARS, Direktur Pengembangan Pertamedika.

Teaching Hospital
Dalam kesempatan tersebut Dr. Mardjo Soebiandono, Sp.B mengatakan,”Sebuah kehormatan bagi Pertamedika bisa menjalin kerja sama dengan Jababeka. Untuk itu saya optimis dapat mewujudkan sebuah rumah sakit nasional yang mendunia. Apalagi adanya kedekatan kami dengan para dokter kepresidenan akan mudah untuk mendapatkan dukungan dari mereka. Ini sebuah impian yang spektakuler dalam membangun rumah sakit yang memiliki fakultas kedokteran dan keperawatan.”
Sementara itu, Dany Amrul Ichdan SE, Msc, selaku  Vice President Pengembangan Bisnis Pertamedika, menilai kerja sama ini sebagai model strategic partner yang memiliki kapabilitas yang berbeda-beda. Pertamedika adalah pionirnya sebagai korporasi health care di Indonesia. “Saat ini kami sudah memiliki 11 rumah sakit, salah satunya yang baru saja diambil alih pengelolaannya adalah sebuah rumah sakit di Lampung yang modelnya sama dengan Medical City, yaitu memiliki fakultas kedokteran yang nantinya akan menjadi teaching hospital,” ungkap Dany Amrul.
Masih lanjutnya, sudah kita ketahui bersama bahwa Jababeka yang dimotori S.D. Darmono adalah pengembang industial estate terbesar di Asia Tenggara. Juga pendiri President University yang beberapa tahun berdiri sudah terkenal di kawasan Asia, bahkan mahasiswanya banyak berasal dari warga negara asing. Ini menunjukkan kredibilitas dari Jababeka memang diakui tidak hanya di Asia, tetapi juga di dunia. Kompetensi masing-masing pihak ini akan menghasilkan multiplayer effect terhadap perkembangan health care di dunia. Pertamedika juga siap menggandeng calon strategic partner dari Singapore dan BUMN seperti Telkom yang sudah menyatakan dukungannya.
Berbicara mengenai market, Dany menyoroti adanya 1500 perusahaan multi nasional di Jababeka yang juga mempekerjakan ribuan expatriate, sehingga master plan-nya nanti akan disesuikan dengan kebutuhan mereka. Perusahaan-perusahaan ini masuk ke Medical City dalam pola membership, yang juga dapat diterapkan di lapangan golf, executive club dan di beberapa tempat wisata. Pengelolaan rumah sakit ini akan memberikan 3 hal, yaitu business value dalam sisi komersialisasi rumah sakit dengan captive market dari dalam negeri dan mengurangi orang Indonesia yang berobat ke luar negeri. Kedua, social value dengan memberikan effect domino terhadap masyarakat sekitar, dan ketiga enterprise value dengan memberikan dampak pada industri-industri strategis yang ada di Jababeka. 

Berstandar Internasional
Dalam kesempatan yang sama, S.D. Darmono menyoroti semakin banyaknya orang Indonesia yang berobat ke luar negeri seperti ke Singapora dan Malaysia. “Ini menjadi keprihatinan kita bersama dan kita harus perbaiki. Jika ada kerja sama antara perusahaan publik dan swasta maka akan banyak yang dapat dikerjakan, semoga Jababeka dan Pertamedika dapat mewujudkan sebuah rumah sakit,” ujar S.D. Darmono.
Pendiri Jababeka ini juga sepakat dengan Dr. Mardjo untuk membangun rumah sakit nasional tetapi berkualitas internasional sehingga bisa mendatangkan pasien-pasien dari luar negeri, artinya berbicara substansi. Kalau ini terwujud maka dapat diterapkan di kota-kota yang Jababeka bangun. Sehingga nantinya rakyat Indonesia dapat menikmati layanan kesehatan setaraf yang ada di Singapore. “Di Singapore itu gajinya UMR namun mendapat layanan kesehatan dan pendidikan berkelas internasional. Sementara di Indonesia banyak orang kaya namun miskin dalam memperoleh pelayanan kesehatan dan pendidikan. Untuk itu Medical City yang luasnya 74 hektar dibuat berstandar internasional seperti di Singapore, dengan memiliki fasilitas sendiri seperti air bersih, pengolahan air limbah dan listrik,” ungkap S.D. Darmono.
Sementara mengenai pasarnya, dari dalam negeri dulu, tarutama para expatriate yang ada di Cikarang dan sekitarnya yang ingin medical ceck up, sebenarnya hal ini sudah memberikan nuansa internasional. Di sisi lain kita juga mendidik dokter-dokter muda yang memiliki standar internasional. Karena Jababeka dan Pertamina juga memiliki institusi pendidikan, sehingga kalau digabungkan akan menghasilkan fakultas kedokteran yang bertaraf internasional. (adv/kr)

0 komentar:

Posting Komentar