Kamis, 01 Desember 2011

Bapak Marsudi, Harmoniskan Keluarga Dan Warga Kota Jababeka

Bapak Marsudi, Harmoniskan Keluarga Dan Warga Kota Jababeka
Pengabdiannya dalam mempersatukan masyarakat Cikarang Baru, Kota Jababeka merupakan bagian dari sisi hidupnya. Selepas pulang kerja waktunya hanya untuk mengurus warga, sementara urusan rumah tangga dan istrinya sedikit  tersita. Inilah kebiasaan yang dilakukan Marsudi untuk menciptakan kerukunan masyarakat di lingkungan perumahannya.
Semenjak tinggal di perumahan Cikarang Baru pada tahun 1994, Pria kelahiran Boyolali ini telah dipercaya oleh warga untuk menjadi Ketua RT (Rukun Tetangga) di lingkungan Jalan Kasuari. Kepercayaan warga ini didasari oleh jiwa sosial  yang tinggi yang dimiliki oleh Marsudi. “Untuk mengurus warga dibutuhkan kepekaan terhadap lingkungan,” ungkap Marsudi.
Semasa menjadi ketua RT kepemimpinannya cukup dibanggakan oleh warga, sehingga warga memintanya untuk menjadi ketua RW (Rukun Warga). Saat itu rukun warga meliputi wilayah Kasuari, Kedasih dan Puspita. Dengan jumlah warga yang bertambah banyak ini kompleksitas persoalan sangat jelas, meski banyak persoalan Marsudi bisa menyelesaikannya dengan arif dan bijak.  “Bila kita  menjadi seorang pemimpin kita harus bisa memimpin komunitas yang paling kecil dulu seperti keluarga, apakah kita bisa memimpin istri kita? Ataukah kita bisa mengayomi di dalam keluarga kita?” jelasnya.
Menurutnya, pro dan kontra dalam memberikan keputusan di setiap kebijakan sesuatu hal yang biasa, sebab tidak semua kebijakan yang kita putuskan seratus persen orang setuju pasti saja ada yang tidak setuju. Kita harus bisa menerima pendapat orang lain. Inilah tugas pemimpin untuk merangkul orang-orang yang tidak setuju dengan keputusan kita.
Kiprahnya menjadi ketua RW di lingkungan Perumahan Cikarang Baru boleh diacungkan jempol. Loyalitas serta pengabdiaanya terhadap warga menjadikan Marsudi cukup dikenal oleh banyak orang, sehingga ia banyak disebut sebagai tokoh masyarakat Cikarang Baru.
Sebagai seorang kepala rumah tangga dan tokoh masyarakat ia pun tidak ingin urusan keluarganya menjadi nomor dua. Keseimbangan dalam mengatur waktu antara keluarga dan warga juga menjadi perhatian bagi Marsudi. Ia pun tidak ingin urusan keluarganya terlantar hanya karena mengurus warga. Dalam mengurus rumah tangga, pria yang sudah dikaruniai seorang cucu ini tidak ingin mendidik anak secara keras, namun tetap tegas dan demokratis.
Setelah tidak lagi menjadi ketua RW, Marsudi memimpin Forum Komunikasi Masyarakat Cikarang Baru (FKMC). Forum ini membina pengurus RW di lingkungan Perumahan Cikarang Baru dan  bekerjasama dengan LPPM. “FKMC setiap tahunnya menyelenggarakan lomba antar RT dan RW se-Cikarang Baru, dan kita juga telah beberapa kali mengadakan lomba kebersihan,” kata Marsudi.
Dengan keberadaan FKMC ini Marsudi berharap bisa memfasilitasi hubungan warga dengan LPPM sehingga bisa terwujud masyarakat yang harmoni. Dan ia melihat kerukunan masyarakat di Cikarang Baru ini lebih bagus dibandingkan dengan perumahan-perumahan lain di Cikarang. Ini di harapkan bisa terus terwujud.  (kr/im) 

0 komentar:

Posting Komentar